Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fakta di Balik Singapura Jadi Raja Investor RI

7 Oktober 2021   11:50 Diperbarui: 7 Oktober 2021   11:56 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret negara Singapura.Sumber foto:Bisnis.com

Namun, saya pun tergelitik ketika mengetahui fakta dibalik penanaman modal asing yang tinggi dari negara tetangga kita ini. Fakta menyatakan bahwa tidak semuanya murni berasal dari Singapura. 

Negara tetangga Indonesia ini tidak hanya berisikan perusahaan-perusahan Singapura semata, melainkan banyak korporasi multinasional yang membuka kantor perwakilan. Perusahaan-perusahaan multinasional ini yang memberikan perhatian kepada Indonesia sebagai tempat berinvestasi.

Diterangkan oleh Farah Indriani, Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam rilisnya pada Rabu, (29/4/2020) lalu, banyak negara-negara yang berinvestasi ke Indonesia lewat Singapura seperti, Jepang, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga negara-negara Eropa. 

Negara-negara asing ini membangun hub-nya di Singapura untuk kemudian lanjut melakukan investasi ke Indonesia atas nama Singapura. Maka tidak heran jika nama Singapura yang menempati posisi teratas.

Hmm, apakah karena Singapura menjadi "tax haven country", sehingga banyak negara yang tergiur berinvestasi disana? Pertanyaan selanjutnya pun menghampiri saya, adakah pengusaha-pengusaha Indonesia yang berinvestasi di Singapura, lalu lanjut menanamkan modalnya di Indonesia? Namun, saya tidak akan lanjut mengarah kepada pertanyaan terakhir saya.

Seberapa Besar Pengaruh Investasi dari Singapura?

Singapura memang berandil di dalam pembangunan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah, namun negara tetangga tersebut hanya menggelontorkan sejumlah dana dan membantu RI menarik investor dari negara lain lewat hub-nya. 

Berbicara mengenai "hub" milik Singapura, saya beranalogi demikian, aliran dana segar yang masuk ke Singapura, kemudian diparkir dan menjadi "tabungan kas raksasa" untuk bersiap di "re-investasi" ke negara-negara ketiga lainnya, dengan imbalan hasil bunga-berbunga. 

Tidak hanya sampai disitu, meraup kekayaan sebesar-besarnya dan mengganggu ekonomi negara asal arus dana segar tersebut. Ya, mudah-mudahan saya keliru.

Saya melihat alangkah baiknya apabila negara investor tidak hanya melakukan penanaman modal atau membuka anak perusahaan di negara yang dituju investor, namun juga mengirimkan pakar dan ahli untuk mengajarkan para pekerja lokal. 

Atau, "memindahkan teknologi" dari negara asalnya untuk negara ini. Rasanya mustahil apabila mereka memindahkan kembali teknologi yang telah terbangun ke negara asalnya, karena periode kerjasama telah selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun