Sayang sekali jika pada akhirnya investor asing sekondang Tesla harus batal teken kontrak dengan Indonesia, padahal Indonesia memiliki potensi nyata bagi industri otomotif dunia yakni nikel yang menjadi komponen utama dari baterai mobil listrik.
Berdasarkan data Badan Geologi pada Juli 2020, Indonesia memiliki sumber daya nikel sebesar 11.8887 juta ton dan cadangan bijih nikel sebesar 4.346 juta ton. Sedangkan untuk total sumber daya logam mencapai 174 juta ton dan 68 juta ton cadangan logam.Â
Sayang seribu sayang, jika pada akhirnya seluruh jajaran yang telah dibentuk dan dipercaya oleh Jokowi untuk dapat bergotong-royong memajukan Sang Garuda rupanya gagal untuk 'menggigit' dunia.Â
Lantas, menurut Anda, apakah yang sebenarnya terjadi di Indonesia? Hingga investor enggan untuk berjibaku memutar roda perekonomiannya di Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H