Mohon tunggu...
indahretno arumsari
indahretno arumsari Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa transfer S1 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Seni dan Estetika

28 Desember 2010   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18 10118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

1. Pemenuhan kebutuhan; Lowenfeld (1982) menyatakan bahwa seni sebagai fundasi kemanusiaan manusia. Manusia secara sadar dan tidak sadar memiliki potensi mendasar untuk melakukan penyaluran ide, gagasan, dan gerak hatinya melalui aktivitas seni.

2. Terapi; Dengan berlaku, mencipta, berkarya, atau menikmati seni manusia dapat menghibur diri, melepaskan diri dari tekanan-tekanan dalam batinnya, sehingga jiwanya terpuasi.

3. Ungkapan atau Ekspresi; Dorongan untuk memunculkan pengalaman, keinginan, pikiran, harapan dan, gagasan membutuhkan perwujudan.

4. Komunikasi; Seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang ingin diungkapkan. Pesan akan lebih bertahan lama dan memiliki makna yang lebih luas dan dalam jika dikemas dalam media ungkap seni.

Bentuk dan jenis perkembangan seni anak melalui tahap perkembangan:

1. Tingkat manipulatif (eksplorasi); Pada tahap ini anak memerlukan berbagai alat bantu atau bahan ekspresi seperti: mencoret-coret, meremas-remas, memijit-mijit, dan sebagainya.

2. Tingkat Simbolik; Fase ini merupakan fase perkembangan ekspresi anak di mana mereka menghasilkan gambar-gambar/bentuk-bentuk tertentu yang bagi anak merupakan lambang-lambang dari penghayatannya. Pada tahap ini anak sering bercakap-cakap sendiri tentang apa yang dibuatnya, misalnya: "ini rumah", "ini kuda", meskipun gambar atau ujudnya sama sekali berbeda dengan apa yang diungkapkan, akan tetapi simbol ini sangat berarti bagi anak.

3. Tingkat dapat dikenal; Pada tingkat ini umumnya anak telah berhasil menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dikenal, misalnya: pada lukisan atau gambarnya terlihat bentuk, rumah, ayam, bunga, pohon, dan sebagainya (5-7 tahun).

Uraian tersebut menunjukkan bahwa seni memiliki peran sebagai ungkap kreatif yang digunakan sebagai dasar pengembangan kegiatan (khususnya pada anak 2-7 tahun) melalui aktivitas bermain (play group) dan taman pengembangan selanjutnya (sekolah dasar).

Lowenfeld dan Brittain (1982) menegaskan peran seni, bahwa memberikan pengalaman seni yang lebih baik dan benar akan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar yang meliputi: emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetis, dan kreativitas.

Selanjutnya Eisener (1972) menyatakan 5 kebenaran pengembangan dan pengajaran seni pada anak di sekolah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun