Mohon tunggu...
Indah KurniaDewi
Indah KurniaDewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh gelar sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 1 di SDN Tegalurung

15 Oktober 2021   18:34 Diperbarui: 15 Oktober 2021   18:49 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Observasi minggu pertama di SDN Tegalurung/Dokpri

Adanya pandemi Covid-19 yang menyerang dunia pada akhir tahun 2019 mengubah seluruh tatanan hidup masyarakat. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing dan tidak keluar rumah apabila tidak ada hal mendesak. Hal ini juga berdampak pada dunia pendidikan. Seluruh sekolah dan pendidikan tinggi diwajibkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring. Berbagai aplikasi pembelajaran pun dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar selama masa pendemi.

Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan bimbingan orang tua. Menurut Isman, pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti Google Classroom, video conference, ataupun melalui Whatsapp Group. (Dewi, 2020)

Ada beberapa kendala yang dihadapi guru selama diadakannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), diantaranya yaitu : 1) guru tidak berpikiran secepat ini harus menggunakan pembelajaran full online, walaupun ada upaya ke arah tersebut, tapi tidak secepat ini, 2)tidak semua guru memiliki keterampilan literasi digital yang sama, ada guru yang relatif lebih mampu beradaptasi, namun ada pula yang tidak mampu beradaptasi, sehingga mereka mengalami kesulitan melaksanakan pembelajaran secara daring, 3)tidak semua guru dan siswa memiliki perangkat minimal yang bisa digunakan untuk pembelajaran daring, 4)kualitas koneksi dan ketersediaan paket data yang masih terbatas, dan membutuhkan biaya yang besar, sehingga hal ini menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. (Hamdani, 2020)

Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah pertama, untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Penyelenggaraan program ini sendiri adalah atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).  (Kemendikbud, Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021, Upaya Kemendikbud Libatkan Mahasiswa dalam Penguatan Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Masa Pandemi, 2021)

Program ini merupakan solusi bagi sekolah dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, adaptasi teknologi, dan administrasi manajerial di tengah masa pandemi Covid-19. (Hendayana, 2021)

Lokasi pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang penulis ikuti adalah di SDN Tegalurung yang beralamat di Jln.Parapatan Timur No.02 Legon Kulon, Pamanukan, Subang. Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup layak untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang dimiliki sekolah ini antara lain : 6 ruang kelas, ruang guru, lapangan upacara, kantin, dan 2 kamar mandi. Perpustakaan sekolah masih belum ada dikarenakan bangunan nya yang sudah rusak, sehingga buku-buku perpustakaan disimpan di ruang guru untuk sementara.

Jumlah siswa di SDN Tegalurung adalah 167 siswa yang terdiri dari 102 siswa pepempuan dan 65 siswa laki-laki. Jumlah penerimaan siswa pada ajaran baru tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya. Bu Ida, guru pamong menyampaikan ada beberapa faktor penyebab jumlah siswa ajaran baru  menurun, diantaranya 1)Siswa yang bersekolah di SDN Tegalurung hanyalah anak-anak yang tempat tinggalnya berada di kawasan Tegalurung saja, 2)Adanya persaingan dengan SDN Tegalsari yang berlokasi tepat di seberang SDN Tegalurung, 3)Kurangnya promosi dari pihak guru SDN Tegalurung pada orang tua calon siswa di daerah kawasan sekolah. Guru SDN Tegalsari mengunjungi setiap rumah yang memiliki anak-anak usia sekolah, sekaligus meminta berkas persyaratan pendaftaran masuk sekolah dan secara pribadi mengurus berkas-berkas pendaftaran tersebut sehingga orang tua tidak harus mendatangi sekolah untuk mengurus proses pendaftaran. Sedangkan, guru di SDN Tegalurung tidak melakukan hal tersebut, sekolah tidak memaksa orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya disana.

SDN Tegalurung menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh sesuai dengan kebijakan dari Kemendikbud di masa pandemi. Dalam Permendikbud No.109 Tahun 2013 dijelaskan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. Prinsip-prinsip PJJ adalah sebagai berikut : 1)Adanya keterpisahan antara pendidik dan peserta didik lintas ruang dan waktu sehingga lebih menekankan pada belajar secara mandiri, 2)Interaksi pembelajaran secara TIK menggunakan berbagai sumber belajar TIK dan media lain, 3)Diorganisasikan secara sistematis dalam satu organisasi sesuai dengan aturan yang berlaku, 4)Dimungkinkan adanya tatap muka secara terbatas. (Jenri Ambarita, Jarwati, Dina Kurnia Restanti, 2020)

Proses pembelajaran di SDN Tegalurung menggunakan PJJ Dalam Jaringan (Daring) dan PJJ Luar Jaringan (Luring). Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi virtual yang tersedia (Syarifudin, 2020). PJJ Daring secara khusus menggabungkan teknologi elektronik dan teknologi berbasis internet. (Dasar, 2020). Dalam hal ini, guru di SDN Tegalurung menggunakan aplikasi Whatsapp Grup dan Google Classroom sebagai media untuk mengirimkan materi pembelajaran dan tugas siswa setiap minggunya.

Menurut Direktorat Sekolah Dasar, PJJ Luar Jaring (Luring) dapat dilakukan melalui siaran televisi, radio, modul belajar mandiri, bahan cetak maupun media belajar dari benda di lingkungan sekitar. Untuk mendukung PJJ Luring, Kemendikbud bekerja sama dengan TVRI. Televisi Republik Indonesia (TVRI) akan menayangkan program baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertajuk Belajar dari Rumah. Program tayangan ini menjadi salah satu alternatif pembelajaran bagi siswa, guru, maupun orang tua, selama masa belajar di rumah di tengah wabah Covid-19. 

Program Belajar dari Rumah di TVRI akan diisi dengan berbagai tayangan edukasi, seperti pembelajaran untuk jenjang PAUD hingga pendidikan menengah, tayangan bimbingan untuk orang tua dan guru, serta program kebudayaan di akhir pekan, yakni setiap Sabtu dan Minggu (Kemdikbud, 2020). Guru di SDN Tegalurung mengarahkan siswanya untuk menonton tayangan Belajar Dari Rumah sebagai tambahan pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun