Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya yang bergabung sebagai tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) 2020 menciptakan sebuah inovasi baru dalam pelajaran matematika yaitu media INVIGRAM (Blind Visual Venn Diagrams) untuk anak tunanetra di SMPLB-A YPAB Surabaya.Â
Tim PKM-M yang diketuai oleh Indah Rosidah bersama anggota yang terdiri dari Afrenda Miftahul Janna, Farah Febrianan Handoko, Lauren David Rangga W, dan  Masykurotul Jamilah di dampingi oleh dosen pembimbing Ibu Himmatul Mursydah, S.Si., M.Si adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan ketua tim dan anggota pertama yang merupakan mahasiswa dari program studi pendidikan matematika.
Berdasarkan dari hasil wawancara, Proses pembelajaran di SMPLB-A YPAB Surabaya menggunakan kurikulum sekolah pada umumnya. Kurikulum yang diguakan di adalah kurikulum 2013.Â
Menurut Drs. Eko Purwanto selaku Kepala Sekolah SMPLB-A YPAB Surabaya, siswa-siswi SMPLB-A YPAB Surabaya memiliki kemampuan akademik sama dengan siswa-siswi SMP pada umumnya. Hanya saja mereka memiliki keterbatasan penglihatan sehingga membutuhkan alat peraga pembelajaran atau media pembelajaran yang bisa menunjang proses memahami materi yang disampaikan dengan baik.
Pak Atung menjelaskan bahwa media pembelajaran yang sering kali ditawarkan kepada pihak sekolah belum mampu membantu mempermudah siswa-siswi  dalam memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut dikarenakan media pembelajarannya belum bisa menyesuaikan dengan kondisi anak-anak tunanetra sehingga kegunaan medianya tidak maksimal.Â
Pada tahun-tahun sebelumnya, media yang digunakan hanya dengan kawat yang dibentuk bulat-bulat sebagai bentuk himpunannya. Sehingga siswa masih abstrak dalam memahami bentuk, jenis, dan penggunaan diagram venn dengan baik.Â
Berdasarkan permasalahan tersebut diciptakan media pembelajaran matematika bagi anak tunanetra kelas VII SMP yang diberi nama INVIGRAM. INVIGRAM adalah Blind Visual Venn Diagrams media pembelajaran himpunan khususnya digaram venn yang di atur menjadi tiga dimensi serta dikombinasikan dengan angka braille untuk memudahkan siswa-siswi tunanetra mengenal bentuk-bentuk diagram venn serta cara penyelesaiannya.Â
Dengan media pembelajaran INVIGRAM siswa dapat langsung mengenal himpunan terutama bentuk dan jenis digaram venn, serta mampu menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan himpunan dan diagram venn. Dengan adanya media ini juga diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran matematika yang lebih menarik.
Buku panduan INVIGRAM berisi penjelasan materi himpunan dan diagram venn, deskripsi media INVIGRAM mulai dari desain media, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan media, cara pembuatan dan penggunaan media, serta anfaat dari adanya media INVIGRAM.Â
Tim PKM juga membuat video tutorial INVIGRAM di channel youtube "PKM-M Invigram" untuk pihak sekolah, supaya lebih memahami apa yang telah disampaikan pada saat sosialisasi, dan dengan yang ada pada buku panduan INVIGRAM.Â
"Konsep media INVIGRAM yang digagas oleh tim sangat bagus dan solutif untuk permasalahan yang ada di sekolah kami, karena memang belum ada media pelajaran matematika untuk anak tunanetra yang bisa mengandalkan indera peraba untuk materi himpunan dan diagram venn seperti INVIGRAM kali ini. Semoga hal ini bisa menjadi contoh dan motivasi mahasiswa lainnya untuk membuat inovasi-inovasi yang lebih banyak lagi, terutama untuk sekolah luar biasa atau anak berkebutuhan khusus," ujar Pak Atung selaku guru matematika di SMPLB-A YPAB Surabaya.
TIM berharap media INVIGRAM ini bisa membantu anak tunanetra maupun siswa pada umumnya supaya lebih mudah dalam memahami konsep dari materi himpunan dan diagram venn serta memudahkan guru atau pengajar dalam menyampaikan dan menjelaskan materi himpunan dan diagram venn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H