Hasil Analisa:
Rasio cakupan layanan utang yang ingin dilihat oleh pemberi pinjaman real estat adalah 1,25 banding 1,50 karena, bagi mereka, itu adalah rasio cakupan layanan utang yang baik. Rasio ini berarti peminjam memiliki cakupan utang yang cukup untuk membayar pinjaman. Jika DSCR terlalu rendah, pemberi pinjaman mungkin memerlukan cadangan bunga. Pada PT ALMI, berdasarkan perhitungan diatas, DSCR mengalami sebuah peningkatan dari tahun 2018, 2019 dan tahun 2020, namun DSCR pada PT ALMI tidak ada yang menyentuh angka 1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PT ALMI tidak memiliki laba operasi yang cukup baik untuk membayar kewajiban utangnya dan harus menggunakan sebagian dari tabungan perusahaan atau dengan kata lain, pendapatan yang dihasilkan dari PT ALMI tidak cukup untuk membayar utang lancarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H