Mohon tunggu...
Indah Tri Utami
Indah Tri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - life is opportunity and study until you know everything | Mahasiswi Akuntansi Dosen Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak. NIM 43220010124 INDAH TRI UTAMI Universitas Mercu Buana Jakarta

Nama : Indah Tri Utami - NIM : 43220010124 - Mata Kuliah : Teori Akuntansi - Dosen Pembimbing : Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak - UNIVERSITAS MERCU BUANA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis_K13_CU-116_Akuntansi sebagai Seni Memahami Akuntansi (Hermeneutika, Semiotika)

6 Juni 2022   23:07 Diperbarui: 7 Juni 2022   00:14 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

interpretasi yang ketat, dapat membawa peneliti untuk memahami fenomena apa adanya, secara menyeluruh dan sistematis terutama dalam menjelaskan identitas tanpa mengabaikan aspek objektivitasnya. Fenomenologi berpijak pada persepsi bahwa teknologi (alat) telah tertanam dalam budaya, dan melalui alat itu manusia melakukan aktivitasnya. Dalam penelitian ini, alat 

yang dimaksud adalah Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK) dengan segala ketentuannyaDengan menggunakan metode kualitatif fenomenologi hermeneutik, penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam praktiknya, pencatatan akuntansi pada awal transaksi murabahah bil wakalah mencerminkan secara langsung kepemilikan aset murabahah oleh bank. Padahal, 

sebelum aset menjadi milik bank (yang diwakili oleh nasabah), ada akad sebelumnya yaitu "wakalah". Terjadinya akad wakalah ini tidak termasuk dalam pembukuan. Oleh karena itu, jika hanya melihat catatan pembukuan suatu bank, tidak mungkin memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu transaksi dengan akad murabahah bil wakalah. Sedangkan dalam 

perhitungan akuntansi dengan menggunakan akad musyarakah mutanaqisah, perlakuan akuntansi yang mengakui pembiayaan musyarakah, maka dalam penyajiannya tentu terdapat Laporan Posisi Keuangan (neraca) yang menunjukkan pembiayaan musyarakah secara keseluruhan.

Pada akhirnya hermeneutika juga memiliki cabang yang disebut sebagai hermeneutika kritis (Kinsella 2006; Roberge 2011). Argumennya 

adalah bahwa dalam interpretasi kualitatif dokumen di bawah pendekatan hermeneutik, ketidakpastian dan ambiguitas mungkin muncul. Hermeneutika kritis digunakan untuk memperdebatkan dan menyelesaikan ambiguitas semacam itu dalam penelitian kualitatif.

Sumber:

Borun, D., Bora, T., Semiotica vizualului -- Partea I: Semiotic, limbaj i comunicareintercultural, Suport de curs pentru studenii Universitii Naionale de Arte, Facultatea de Arteplastice, Bucureti, 2007,www.scribd.com

Cunningham, Lawrence A. (2003b), 'Semiotics, Hermeneutics and Cash: An Essay on the True and Fair View',. North Carolina Journal of International Law and  Fair View 

Gadamer H.G., Aesthetics and Hermeneutics, [online] http://thinkingtogether. org/rcream/archive/old/S2005/127/gadamer.pdf [accessed: 10.06.2016].

Riduwan, A.; I. Triyuwono, G. Irianto dan U. Ludigdo (2009), Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean, Prosiding, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XII, Palembang, 4-6 November

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun