Laporan keuangan dapat menjadi suatu tanda atau semiotika bagi perusahaan yaitu dengan cara menghasilkan suatu makna yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan dalam mengelola laporan keuangan.
Makna konotatif laporan keuangan adalah gambaran kelangsungan usaha dan tata kelola yang baik; sedangkan mitos laporan keuangan adalah Penipuan tidak sadar oleh neoliberalisme Makna laporan keuangan dalam perspektif Roland Barthes memperkaya teori akuntansi dengan pendekatan bahasa. Semantik atau makna laporan keuangan melengkapi laporan keuangan dari segi pragmatik yang berguna untuk pengambilan keputusan dan sintaksis untuk struktur akuntansi. Hasil ini memberikan kontribusi teoritis akuntansi dalam bahasa semantik (makna).
Barthes menjelaskan signifikansi tahap pertama adalah hubungan penanda dan petanda dalam sebuah tanda dengan realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi. Sedangkan konotasi Barthes adalah istilah yang digunakan untuk makna tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca dan nilai-nilai budaya. Pada signifikansi tahap kedua terkait dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (Sobur, 2001).
Barthes menggunakan konsep konotasi untuk mengungkap makna yang tersembunyi. Makna konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasi, makna emotif atau makna evaluatif. Konsep ini menetapkan dua arah makna penampilan primitif, yaitu denotatif dan konotatif. Pada tataran denotatif, tanda-tanda itu mencuat terutama sebagai makna alamiah yang utama. Namun pada tataran konotatif, tahap sekunder muncul makna ideologis.
Barthes berpendapat bagaimana mitos yang paling penting adalah menaturalisasi sejarah. Hal ini mengacu pada fakta bahwa mitos yang sebenarnya adalah produk dari kelas sosial yang telah mencapai dominasi dalam sejarah tertentu. Makna yang disebarkan melalui mitos pasti membawa sejarah, tetapi implementasinya sebagai mitos membuat mereka berusaha menyangkal dan menunjukkan makna sebagai sesuatu yang alami dan bukan historis atau sosial.
A. Bagaimana cara menganalisis teks menggunakan teori semiotika Barthes?Â
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain,
- Pertama, menentukan tanda dan mengidentifikasi tanda ke dalam bentuk dan konsep.
- Kedua, menemukan makna konotasi pertama (tanpa niat) dan yang kedua (dengan maksud) berdasarkan makna denotasi.
- Ketiga adalah menemukan mitos dari konotasinya makna sebagai kritik ideologis.
Laporan keuangan adalah mitos distortif jika hubungan bentuk-bentuk rasio keuangan tidak lagi mengacu pada fakta yang sebenarnya. Sebagaimana diketahui, secara sintaksis pendapatan, beban, utang, dan ekuitas merupakan unsur-unsur konstruksi laporan keuangan.
Sedangkan konsep dari unsur itu sendiri secara tentatif dibangun oleh manusia. laporan keuangan menggantikan organisasi itu sendiri sebagai kenyataan.
Menurut pernyataan dalam perspektif filsafat Jacques Darrida (dalam Riduwan, 2010) menyatakan bahwa teks adalah jejak, dan jejak adalah sejarah. Artinya maknanya tidak terlepas dari keuntungan orang lain yang mendahului jejak maknanya yaitu pendapatan dan pengeluaran. Interpretasi laba akuntansi sangat bergantung pada interpretasi pendapatan dan beban sebagaimana teks pendahulu yang menyusunnya. Pendapatan (income) dan beban (expense) pendapatan merupakan unsur pembentuk yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi.
Penafsiran pendapatan dan pengeluaran oleh pejabat yang berwenang yang memiliki latar belakang berbeda akan menghasilkan konsep yang berbeda. Konsep pendapatan dan beban tidak dapat dijelaskan secara universal oleh pengguna akuntansi, karena pengguna informasi laporan keuangan khususnya laporan laba rugi yang memuat tentang pendapatan dan beban berguna bagi pengguna laporan individual yang bervariasi tergantung dari sudut pandang dimana ia menilai.