Mohon tunggu...
Khofifah indah savitri
Khofifah indah savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Khofifah Indah Savitri, seorang mahasiswa di Universitas Pamulang (UNPAM). Sebagai penulis pemula, saya baru saja menulis artikel untuk media massa. Saya berharap karya-karya saya dapat bermanfaat bagi banyak orang dan memberikan wawasan serta inspirasi baru. Saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengasah kemampuan menulis saya, agar dapat memberikan kontribusi positif melalui tulisan-tulisan saya di masa depan. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Latar Belakang Sosial Masyarakat Amerika Periode Modern

16 Desember 2024   18:44 Diperbarui: 16 Desember 2024   18:44 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gertrude Stein menyebut Hemingway dan penulis seangkatannya sebagai generasi yang hilang, mengacu pada keterasingan setelah Perang Dunia I. Tema ini juga muncul dalam karya Eliot, Bogan, dan Hughes. Stein mengacu pada kondisi pasca perang, Eliot pada ketidakamanan seksual dan sosial, dan Hughes pada diskriminasi rasial. Perang menyebabkan banyak korban jiwa dan kehancuran massal, yang memperkuat rasa absurditas dan keterasingan.

Amerika mungkin lolos dari kerusakan fisik besar, tetapi ketakutan terhadap perang tetap ada. Salah satu cara memahami keterasingan adalah dengan melihat bagaimana konsep diri berubah dalam dunia modern. Perubahan kesadaran diri ini sering membawa kebingungan, keragu-raguan, dan pertanyaan tentang identitas.

Banyak seniman modern mengekspresikan perasaan keterasingan mereka melalui berbagai latar fisik atau bentuk artistik yang menunjukkan perbedaan dan keunikan individual. Mereka menggunakan seni untuk memberikan kejelasan tentang pandangan-pandangan mereka dalam menghadapi dunia yang berubah dan penuh ketidakpastian.

MODERNISME DAN GERAKAN NEGRO BARU

Terdapat hubungan yang rumit antara gerakan modernisme dengan Harlem Renaissance (Kelahiran kembali Harlem). Pada periode setelah Perang Dunia I (PD I) sampai masa depresi banyak karya sastra baik dala bentuk puisi, prosa, drama dan esai dihasilkan oleh sekelompok penuli Afrika-Amerika yang berbakat. Kebanyakan dari mereka seperti Jean Toorman terkenal sampai keluar Harlem melalui kemunculannya dalam penerbitan-penerbitan kulit putih yang terkemuka. Kelahiran kembali Harlem ini kadangkala diacu sebagai New Negro Movement (Gerakan Negro Baru), sebagian sebagai hasil dari esai dan antologi dari Alain Locke yang menggunakan istilah ini. Sejarah kelahiran kembali Harlem mulai dari penerbitan karya Du Bois The Souls of Black Folks (1903). Du Bois adalah salah satu pendiri NAACP (National Association for the Advancement of Colour People), dan penyunting majalah Crisis yang banyak menerbitkan karya-karya para penulis penting dari gerakan kelahiran kembali Harlem. Para seniman kulit hitam menghadapi pertanyaan tentang keadilan sosial dan bentuk estetik dalam cara-cara tertentu.

MODERNISME DAN DAERAH SELATAN

Modernisme, yang mencakup periode 1910-1945, adalah gerakan yang beragam. Gerakan Fugitive Agrarian pada 1920-1930 di daerah selatan menjadi contoh kontradiksi dalam modernisme, menciptakan kreativitas. Tokoh seperti Eliot, seorang penyair dan kritikus budaya pada 1920-an, menyulut Gerakan Selatan. Penyair lain seperti John Crowe Ransom, Donald Davidson, Allen Tate, dan Robert Penn Warren, mencari puisi yang berakar pada sejarah dan tokoh regional.

Sentralisasi dan federalisasi kehidupan sosial politik di Amerika selama masa depresi membuat agenda gerakan agraris gagal menarik perhatian luas, termasuk petani daerah selatan. Para penulis kemudian kembali fokus pada puisi dan kritik sastra. Pada akhir 1930-an, mereka memperkenalkan New Criticism dan definisi historis sastra mereka sendiri, yang mulai menguatkan posisi gerakan kelahiran kembali daerah selatan dalam sastra Amerika. Kesuksesan William Faulkner memenangkan Hadiah Nobel pada 1950 membuat gerakan ini mendunia

MODERNISME, BUDAYA POP DAN MEDIA

Modernisasi industri membawa berbagai bentuk komunikasi baru. Banyak seniman tertarik pada media dan representasi diri, bahkan mengejar karier di berbagai media seperti iklan dan film. Hal ini menunjukkan pengaruh media dalam pembentukan budaya populer. Sastra modern mencoba menghubungkan dirinya dengan budaya yang lebih luas, sehingga modernisme berinteraksi dengan seni populer.

Modernisme menjadi istilah yang lebih luas seperti classicism dan romanticism. Penulis modernis sering dianggap memiliki tema dan gaya khas dari awal abad ke-20 hingga Perang Dunia II. Mereka juga mengangkat isu-isu modern melalui prosa, termasuk masalah sosial seperti rasialisme yang dibahas dalam esai, novel, dan autobiografi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun