Mohon tunggu...
Incani Indri
Incani Indri Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati generasi

Tertarik dengan isu generasi, politik dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin Baru, Akankah Indonesia Maju?

19 November 2024   13:59 Diperbarui: 19 November 2024   14:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin  dalam Islam tatkala menerapkan aturan, bersumber dari kitabullah dan sunnah. Sehingga ia tidak akan sewenang-wenang membuat aturan demi kepentingan pribadi sebab dibatasi oleh syariat. 

Darinya masyarakat merasakan ketenangan, kebahagian, dan kesejahteraan. Ini sesuai dengan janji Allah dalam firman Nya :

"Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan." (Qs. Al-A'raf ayat 96) 

Di masa kejayaan Islam, umat Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sebagai contoh, dimasa Umar bin Abdul Aziz, rakyat nya menolak menerima zakat sebab kesejahteraan mereka telah terjamin. 

Di masa Abbasiyah, pendidikan terkenal dengan kemajuan ilmunya, hingga melahirkan berbagai ilmuan dengan penemuan-penemuan yang luar biasa. Begitu pula kemajuan dalam aspek yang lain. 

Inilah kemajuan nyata dalam berbagai bidang ketika Islam diterapkan dalam kehidupan secara menyeluruh. Maka sudah selayaknya kaum muslimin kembali mengupayakan sistem Islam tegak kembali, agar kemajuan yang diinginkan bisa terwujud. Sebab berharap kemajuan dalam aturan Kapitalisme sekuler hanyalah harapan semu. Allahu a'lam bis showab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun