Mohon tunggu...
Indrabayu
Indrabayu Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Pertanian UKSW Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-hati, Daun Menguning Bisa Jadi Bukan Kekeringan

2 Maret 2018   16:46 Diperbarui: 2 Maret 2018   16:50 18619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, apa kabar sobat semua? Semoga selalu sehat dan berbahagia dalam lindunganNya ya. Hari minggu yang lalu ceritanya saya lagi jalan-jalan di Internet. Nah pas lagi asyik jalan-jalan itu sobat saya nemuin gambar dibawah ini sobat

Gambar tersebut memaparkan perbedaan kekurangan unsur hara pada tanaman jagung dilihat dari tampilan daunnya. Kekurangan unsur hara terutama pada unsur makro nampak sangat signifikan sekali perbedaannya. Cukup menarik sobat, kemudian gambar tersebut saya print, "siapa tahu anti ini bisa berguna untuk teman-teman petani" begitu pikir saya.

Kebanyakan petani pada umumnya belum bisa membedakan gejala defisiensi unsur hara dengan tepat, sehingga tanaman mengalami defisiensi atau tidak, kegiatan pemupukan tetap saja dilakukan, padahal ini kan boros hehe....

Ada juga petani yang mendapati daunnya bewarna kuning, namun mereka bingung unsur mana yang kurang pada tanaman mereka. Akhirnya dipupuk macam-macam deh. Nah dengan tau gejala defisiensi maka pupuk yang dilakukan akan tepat sasaran. Buat yang pengalaman barangkali gambar ini tidak begitu diperlukan, tapi bagi yang baru belajar tani, gambar ini tentu sangat bermanfaat. Terbukti saat saya menunjukkan kepada petani saya, mereka meminta saya untuk mengkopikan, padahal mereka sudah berpengalaman loh...hehehe

Mungkin sobat lantas bertanya apakah tabel gambar ini berlaku untuk semua tanaman? Apakah juga bisa dijadikan untuk panduan saat hendak mengukur deficincy pada selain jagung, pada tanaman cabai misalnya. Jawabannya BISA. .! Ya pada prinsipnya sama saja. Sama halnya seperti manusia jika ada yang kekurangan vitamin, tentu gejalanya akan sama entah orang Amerika, atau Indonesia tentu akan sama juga.

Kualitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh asupan nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan. Seperti halnya manusia dan makluk hidup lainnya, tanaman membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta menghasilkan buah yang berkualitas. Nutrisi tanaman atau unsur hara yang diperlukan tanaman terdiri dari dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri dari unsur nitrogen (N), phosphor / fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan belerang/sulfur (S). 

Sedangkan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain boron (B), tembaga (Cu), seng (Zn), besi (Fe), molibdenum (Mo), mangan (Mn), khlor (Cl), natrium (Na), cobalt (Co), silicone (Si), dan nikel (Ni). Pada dasarnya didalam tanah sudah tersedia berbagai jenis unsur hara, namun ketersediaanya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanaman. 

Oleh sebab itu dalam kegiatan budidaya tanaman diperlukan penambahan unsur hara yang berupa pupuk, baik pupuk kimia maupun pupuk organik. Sumber unsur hara mikro biasanya berupa pupuk padat atau cair yang diaplikasikan pada akar tanaman, baik dengan cara pemberian pupuk dasar maupun pupuk susulan. Sedangkan sumber unsur hara mikro berupa pupuk daun yang diaplikasikan melalui penyemprotan.

Akan tetapi terkadang pemberian pupuk tidak seimbang atau tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga timbul gejala kekurangan unsur hara. Defisiensi atau kekurangan unsur hara mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak normal, pertumbuhan kerdil, daun tanaman berukuran kecil dan berubah warna serta tanaman tidak mampu menghasilkan buah. 

Sebenarnya gejala kekurangan unsur hara dapat diketahui segera karena secara visual dapat terlihat dengan jelas perubahan fisik tanaman. Gejala kekurangan unsur hara dapat diketahui dengan adanya perubahan fisik pada daun tanaman, seperti perubahan bentuk dan warna daun. Namun jika tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai, identifikasi kekurangan unsur hara pada daun seringkali membingungkan karena defisiensi beberapa unsur hara memiliki kemiripan yang sulit dibedakan.

Iseng-iseng saya coba googling kemudian saya dapat gambar gejala defisiensi pada tanaman cabai (chili plant deficiency guide). Dan jika anda amati gejala yang ditimbulkan ternyata sama saja kan..?

Gejala defisiensi pada tanaman cabai (chili plant deficiency guide). | Sumber gambar : plantvillage.org
Gejala defisiensi pada tanaman cabai (chili plant deficiency guide). | Sumber gambar : plantvillage.org
Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro Primer
  • Kekurangan Nitrogen (N): Daun tua akan menjadi hijau muda kemudian berubah menjadi kuning. Kemudian mengering dari bagian bawah ke bagian atas. daun yang mengering akan mati lalu gugur.
  • Kekurangan phosphorus (P): Warna daun seluruhnya berubah menjadi gelap. pada tepi daun, cabang dan batang akan berubah menjadi warna ungu yang pelan-pelan berubah menjadi warna kuning.
  • Kekurangan Kalium (K) atau Potassium: Daun-daun terutama daun tua akan mengeriting tetapi tidak merata. Kemudian timbul bercak-bercak bewarna merah kecoklatan lantas daun akan mengering dan mati.
  • Gejala Kekurangan unsur Hara Makro Sekunder
  • Kekurangan Magnesium (Mg): Daun tua mengalami klorosis (yang awalnya bewarna hijau berubah menjadi kekuningan) dan nampak ada bercak-bercak coklat. arna kekuningan ini juga akan timbul di antara tulang-tulang daun.
  • Kekurangan Kalsium(Ca): Daun muda pada tepinya mengalami klorosis yang pada akhirnya juga akan menyebar pada tulang-tulang daun muda hingga seluruhnya berubah menjadi kuning.
  • Kekurangan Belerang (S): Umumnya terjadi pada seluruh daun muda. warna daun muda berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tidak merata, sedikit mengkilat, agak keputihan dan berubah menjadi kuning-kuning hijau.

Gejala Selain Unsur Hara

  • Kekurangan air: Daun tanaman yang kekurangan air akan menunjukkan gejala menggulung ke atas. Perkembangan tanaman akan terhambat. Jika kekurangan air terjadi pada fase pengisian biji pada jagung misalnya, akan mengakibatkan penurunan bobot biji. Kualitas biji juga akan menurun karena pengisian berlangsung tidak sempurna.
  • Serangan bercak daun Helmintosporium sp: Daun yang terserang serangan jamur ini akan timbul gejala berupa bercak lonjong atau memanjang yang mula-mula basah, lalu mengering. Gejala awal dimulai pada ujung daun kemudian menyebar ke pelepah.
  • Keracunan zat kimia (overdosis pestisida): Daun yang keracunan pestisida nampak seperti terbakar. Konsentrasi yang melebihi dosis anjuran ditambah waktu aplikasi yang salah (saat panas terik) menjadi penyebab daun mengering dan mati.

Nah, bagaimana sobat, untuk melihat defisiensi kekurangan hara pada tanaman ternyata cukup mudah bukan? Dengan tahu kuncinya, tentu anda tak akan lagi dibingungkan dalam memberi keputusan langkah apa yang akan anda ambil.

Demikian artikel Hati-Hati, Daun Menguning Bisa Jadi Kekurangan Unsur Hara Semoga bermanfaat ya. Selamat menjadi detektif tanaman...!

Sumber: 1 dan 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun