Pendapat Edith Brown Weiss terkait Keadilan Antar Generasi dilanjutkan dengan pernyataannya bahwa spesies manusia saat ini sebagai pemegang kendali alami planet bumi adalah wali yang bertanggungjawab atas ketahanan dan integritas planet kita dengan hak untuk menggunakan manfaat sumber daya yang ada untuk keperluan diri sendiri.Â
Pendapat ini bukan melarang generasi saat ini untuk menggunakan sumber daya alam yang ada, namun untuk mengingatkan perlunya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan agar generasi mendatang dapat turut serta memanfaatkan sumber daya yang ada.Â
Setiap generasi memiliki hak untuk hidup secara layak dalam situasi yang mendukung rohani dan jasmani, sehingga setiap generasi tidak boleh mendapatkan beban masalah yang berasal dari generasi sebelumnya.Â
Jika dikaitkan perubahan iklim yang memberikan dampak buruk terhadap bencana yang sudah ada saat ini seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, maka generasi saat ini berkewajiban untuk mencegah bencana-bencana ini semakin parah di masa mendatang dengan membuat mekanisme pembangunan berkelanjutan berbasis ketahanan iklim.
Munculnya Prinsip Keadilan Antar Generasi juga didukung dengan berbagai data yang menunjukkan bahwa permasalahan perubahan iklim yang dihadapi generasi saat ini juga berasal dari generasi terdahulu.Â
Hal ini dibuktikan dengan data kontribusi emisi yang dihimpun sejak 1750 hingga 2021 oleh Global Carbon Project yang menyatakan akumulasi sumbangan emisi CO2 terbesar dalam sejarah justru terjadi pada kisaran tahun 1700-an hingga 1800-an dengan Eropa, terutama Britania Raya sebagai daerah penyumbang emisi terbanyak kala itu.
Apabila menilik kembali sejarah, tahun 1700-an hingga tahun 1800-an merupakan tahun di mana Eropa sedang mengalami periode Revolusi Industri yang dipicu oleh penemuan mesin uap oleh James Watt.Â
Mesin uap ini nantinya akan digunakan sebagai penggerak mesin transportasi dan mesin industri seperti mesin tenun, mesin yang digunakan dalam bidang pertanian, dan mesin pemintal benang.Â
Penemuan ini mendorong terjadinya industrialisasi massif di daratan Britania Raya dan Eropa serta mendorong pengerukan bahan bakar seperti minyak dan batu bara yang menjadi sumber dari emisi.Â
Hingga saat ini, emisi-emisi di masa lalu terjebak dalam lapisan ozon bumi dan menyebabkan efek rumah kaca yang kemudian berdampak pada pemanasan global serta perubahan iklim.