Oleh
Inayatul Umami
Terik matahari begitu menyengat
 tanpa direncanakan mataku tertuju pada sesosok paruh baya dengan alat pengukur jalan di pinggir rumah-rumah reok
panasnya terik matahari sudah terbiasa menjadi teman setianya
Ia tak pernah mengkhawatirkan kulitnya yang mulai berubah warna
Yang Ia tau harus terus berusaha dan berusaha demi penyemangat hidupnya
Sosok paruh baya itu cinta pertamaku
Ayah,
Ya, sosok itu adalah Ayahku
Sosok yang terus menjadi alasanku untuk terus berusaha maencapai apa yang aku inginkan
Ayah,
Sosok yang kuat dan hebat dengan beban berat di pundaknya
Namun, Ia tak pernah merasa memiliki beban
Ayah,
Sosok penuh kebahagiaan di raut wajahnya
Meski masalah terus menghadang dan lelah terus menghampiri
Ayah,
Jangan biarkan sakit menghampirimu, jangan biarkan lelah menggelayutimu, dan jangan biarkan beban memenuhi pikiranmu
Sebab penyemangat hidupmu enggan melihatmu menderita
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI