"Sesungguhnya allah tidak melihat kepada bentuk tubuh dan rupa kamu, tetapi allah melihat kepada hati kamu dan amal perbuatan kamu." (HR. Muslim)
Hadits ini menekankan pentingnya niat dan keikhlasan dalam setiap amal yang dilakukan. Allah tidak hanya menilai dari segi luaran tetapi juga dari segi niat dan keikhlasan hati seseorang.
c. Hadits riwayat bukhari
:
(
Muhammad ibn Katsir telah menceritakan kepada kita, Sufyan telah menceritakan kepada kita, dari 'Amasyi dari Abi Wail dari Abi Musa berkata : Telah datang seseorang kepada Nabi SAW maka ia bertanya : "Wahai Rasulullah SAW, seseorang
berperang karena kekesatriaaan, seseorang berperang supaya posisinya dilihat oleh orang, dan seseorang berperang karena ingin mendapatkan pujian? Rasulullah SAW menjawab "Barang siapa yang berperang karena ingin menegakkan kalimatullah, maka dia fi sabilillah." (HR. Bukhari).
Dari penjelasan hadits-hadits tersebut, dapat dijelaskan bahwa semua amal dan ibadah  tidak  akan  diterima  oleh Allah  SWT,  kecuali  disertai  dengan  keikhlasan. Karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amal dan ibadah manusia.
D. Pandangan Ulama terkait Ayat Al Qur'an yang TerkaitÂ
1. Q.S Al-Bayyinah ayat 5
Menurut Buya Hamka dalam tafsirnya yaitu tafsir Al-Azhar oleh, surah Al Bayyinah ayat 5 berisi perintah menyembah dan larangan menyekutukan Allah SWT sebagai Tuhan. Selain itu, hendaknya segala amal, ibadah, dan perbuatan yang berkaitan dengan agama dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT. "Itulah yang dinamai agama Hanif jamaknya Hunafa'u. Yaitu condong kepada kebenaran, laksana jarum kompas, ke mana pun ia diputarkan, namun jarumnya selalu condong ke utara. Demikianlah hendaknya hidup manusia, condong kepada yang benar, tidak dapat dipalingkan kepada yang salah,".