Mohon tunggu...
Inayatul Azizi
Inayatul Azizi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

Aku adalah seseorang yang memiliki hobi menonton film. Saat orang baru mengenalku meski seringkali terlihat membosankan pada awalnya, mereka yang mengenalku lebih dekat akan menemukan sisi diriku yang menyenangkan. Aku sangat peduli pada kesehatan, selalu menjaga pola makan dan menjalani kehidupan yang seimbang. Setiap hariku dipenuhi dengan kegiatan produktif, namun di waktu senggang, aku suka bersantai dengan scrolling TikTok untuk menghibur diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Daerah di Persimpangan Globalisasi, Masih Ada Harapan?

8 Oktober 2024   20:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
karya Janusz Pienkowski's

Bahasa itu kayak identitas diri, guys! Di Indonesia yang super kaya budaya ini, ada lebih dari 700 bahasa daerah yang masih eksis. Tapi, di tengah arus globalisasi yang makin deras, bahasa daerah kita harus berjuang banget biar tetap hidup.

Tantangan Globalisasi buat Bahasa Daerah

Globalisasi udah bikin banyak perubahan, termasuk dalam hal bahasa. Bahasa-bahasa internasional kayak Inggris, Mandarin, dan Spanyol udah merajalela, dan bisa dibilang mendominasi komunikasi di seluruh dunia. Menurut UNESCO, setiap dua minggu, satu bahasa lenyap karena kehilangan penuturnya. Akibatnya, banyak orang, terutama anak muda, lebih memilih belajar bahasa asing demi peluang kerja dan pendidikan, dan melupakan bahasa lokal mereka.

Dengan semakin banyaknya orang yang lebih suka pakai bahasa global, bahasa daerah jadi makin terpinggirkan. Apalagi, banyak orang dari desa yang pindah ke kota dan lebih milih ngomong bahasa nasional atau internasional buat nyesuaiin diri sama lingkungan baru. Bahasa asal mereka? Ya, makin terlupakan deh.

Kenapa Pelestarian Bahasa Daerah itu Penting?

Bahasa daerah itu bukan sekadar alat komunikasi. Dia juga adalah cerminan kekayaan budaya, sejarah, dan pengetahuan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut pakar bahasa dari Universitas Indonesia, setiap bahasa itu unik dan punya cara berpikir serta pandangan dunia yang berbeda. Hilangnya satu bahasa daerah sama aja dengan hilangnya bagian penting dari identitas budaya kita.

Bahasa daerah juga menyimpan banyak kearifan lokal yang kadang nggak tercantum di bahasa lain. Pengetahuan tentang alam, pengobatan tradisional, hingga adat istiadat biasanya cuma bisa dipahami lewat bahasa asli komunitas tersebut.

Langkah-Langkah Pelestarian Bahasa Daerah

Banyak pihak udah mulai beraksi buat melestarikan bahasa daerah. Ini cara yang bisa kita lakukan:

1. Ajarin Bahasa Daerah di Sekolah

Dengan masukin bahasa daerah sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah, generasi muda bisa tetap akrab sama bahasa mereka. Di beberapa provinsi, kayak Jawa Barat dan Bali, udah mulai ajarin bahasa Sunda dan Bali di sekolah dasar.

2. Bahasa Daerah di Media

Media lokal kayak radio dan TV bisa jadi jembatan buat ngenalin bahasa daerah. Menurut laporan KPI, penggunaan bahasa daerah di acara TV lokal udah naik 10% dalam lima tahun terakhir. Keren, kan?

3. Pendokumentasian dan Digitalisasi

Di zaman digital, kita bisa mendokumentasikan bahasa daerah lewat aplikasi atau platform online. Contohnya, Endangered Languages Project yang kolaborasi sama Google buat bikin database bahasa yang terancam punah.

4. Gunakan Bahasa Sehari-hari

Orang tua dan masyarakat lokal harus tetap pakai bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, terutama buat ngobrol sama anak-anak. Ini penting banget, apalagi menurut LIPI, pendidikan informal di keluarga itu kunci buat pelestarian bahasa.

5. Festival dan Acara Budaya

Mengadakan festival budaya yang menonjolkan bahasa dan seni lokal bisa bikin orang-orang lebih bangga sama identitas budaya mereka. Acara kayak Festival Bahasa Nusantara juga jadi tempat keren buat ngenalin bahasa daerah ke masyarakat luas, terutama anak muda.

Tantangan dan Harapan

Walaupun banyak usaha buat melestarikan bahasa daerah, tantangannya masih banyak. Teknologi dan arus global bikin orang kadang merasa bahasa daerah itu udah nggak relevan. Tapi, dengan kesadaran tentang pentingnya identitas budaya dan dukungan dari semua orang, masih ada harapan buat bahasa daerah kita!

Generasi muda punya peran penting di sini. Dengan belajar dan bangga pakai bahasa daerah, mereka bukan cuma menjaga warisan budaya, tapi juga nambah keragaman bahasa di dunia. 

Seperti yang dibilang Ki Hajar Dewantara, "Jangan sekali-kali kita melupakan bahasa dan budaya kita, karena itu adalah jati diri bangsa." Ini mengingatkan kita bahwa pelestarian bahasa daerah itu penting banget buat jaga identitas budaya kita di tengah arus globalisasi yang makin kenceng.

Jadi, yuk, kita lestarikan bahasa daerah kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun