Dalam diam kita bertemu, Â
Jejak-jejak tertinggal di jalan semu, Â
Tak ada kata, tak ada tawa, Â
Hanya tatapan, penuh makna.
Waktu berjalan tanpa kita sadari, Â
Menyulam hari, merajut memori, Â
Seperti langit yang menyimpan mentari, Â
Kita ada, meski tak selalu bersuara.
Menjadi jangkar di saat badai menghampiri, Â
Saat langkahku terhenti di batu, Â
Kau ada, menuntunku kembali.
Tak perlu janji, tak perlu sumpah, Â
Pertemanan kita, lebih dari kata, Â
Di bawah langit yang sama kita berlindung, Â
Di dalam hati, selamanya terhubung.
Dan jika nanti senja datang menyapa, Â
Di sana, kita akan tertawa bersama, Â
Mengingat hari-hari yang terlewat, Â
Jejak kita abadi, tak akan hilang ditelan gelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H