Mohon tunggu...
Inayah Syahputri
Inayah Syahputri Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa

Menjelajah Dunia Fantasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayang-bayang Karma

1 Juli 2024   19:46 Diperbarui: 1 Juli 2024   19:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Louissia menelan ludah, tubuhnya gemetar saat ia berusaha memikirkan apa yang akan datang. Pria itu mengeluarkan sebuah kotak besar dari balik meja, membukanya perlahan untuk memperlihatkan isinya. Di dalam kotak itu terdapat berbagai alat dan benda yang tidak pernah dilihat Louissia sebelumnya.

"Kita akan bermain dengan ini," kata pria itu sambil mengangkat salah satu alat aneh dari kotak tersebut. "Ini adalah alat penyiksa, dan aku akan menggunakannya jika kau membuat kesalahan."

Dengan senyum sadisnya pria itu pun berdiri  melangkah meninggalkan gadis itu di dalam ruangan. Louissia, yang tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang harus berakhir di tangan pria itu. Saat matanya melihat sekeliling ruangan, tiba-tiba matanya tertuju pada pecahan gelas yang berada tidak jauh dari sampingnya. Ia pun berhenti menangis  dan sambil  menyeret nyeret tubuhnya berusaha untuk  mendekati pecahan gelas tersebut . Berhasil meraihnya, Louissia pun mulai menggesekkan pecahan kaca tersebut ke tali yang mengikat tangannya. Meski kecil kemungkinan bahwa tali tersebut akan putus, Louissia tidak menyerah. Tak selang berapa lama , pria tersebut masuk kembali ke dalam ruangan tersebut dan seketika  Louissia mengehentikan aksinya.

" Sepertinya dia tidak melihatku mengambil pecahan kaca ini,aku harus memperlambat gerakan ku agar dia tidak curiga." ucap Louissia di dalam hatinya.

"Bagaimana, apa kau siap? Ini akan menjadi permainan yang menyenangkan! Hahaha..." Tawa pria itu bergema di seluruh ruangan. Sebelum melanjutkan, pria tersebut mengeluarkan senjata api dari saku celananya dan tiba-tiba tatapan matanya mengarah ke Louissia.

"Baiklah, kita akan mulai dengan sesuatu yang sederhana," katanya sambil memainkan senjata api di tangannya dan meletakknya di atas meja kecil yang berada di sampingnya.

 "Aku akan memberimu sebuah teka-teki. Jawablah dengan benar, dan kau akan selamat untuk sementara. Jika salah... ya, kau tahu apa yang akan terjadi."

Pria tersebut pun mengambil kursi dan duduk dengan jarak tidak cukup jauh di hadapan Louissia.

 "Tebaklah, apa yang datang dengan amarah yang membara dan tidak akan berhenti sampai seluruh keluargamu hancur?" ucap pria itu, matanya berbinar-binar dengan antisipasi atas jawaban. Ia berharap Louissia tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

 "Apa jawabanmu Louissia ?". Louissia yang tampak kebingungan atas jawaban dari  pertanyaan di atas ia tidak bisa fokus sebab fokusnya tertuju pada ikatan tangan nya yg sedikit lagi melepas.Ia berusaha mengulur waktu namun tampaknya pria tersebut marah karna Louissia tak kunjung menjawab pertanyaan tersebut. Pria tersebut pun langsung menghampiri Louissia berniat ingin menjambak rambutnya namun tiba tiba.

" Aaaaaa" Teriak pria tersebut kesakitan. Ternyata Louissia berhasil memutuskan tali yng mengikat tangan nya dan ia menancapkan pecahan kaca yang ia gengam ke bola mata pria tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun