Mohon tunggu...
Inayah Syahputri
Inayah Syahputri Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa

Menjelajah Dunia Fantasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayang-bayang Karma

1 Juli 2024   19:46 Diperbarui: 1 Juli 2024   19:59 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Aku mohon..ampuni aku..kesalahan apa yang sudah ku lakukan padamu aku bahkan tidak mengenalimu." Ujar Louissia dengan sisa sisa suaranya. Pria tersebut berjalan membelakangi Louissia seakan akan tidak menghiraukan perkataan Louissia. Ia mengambil segelas air dan berjalan ke arah Louissia lagi.

"Kau mau minum? tanya pria itu, menyela keheningan yang mengepung.Louissia memang merindukan air, tetapi ragu mengapa pria itu tiba-tiba menawarkannya. Hatinya berdegup kencang dalam kebingungannya.

"Kau mau atau tidak!" pria itu mendesak lagi, suaranya tinggi dan tegas. Louissia merasa terpojok. Dengan penuh ketakutan, dia mengangguk perlahan dengan ketakutan .

"Buka mulutmu!" perintah pria itu, dan  dia menuangkan air ke dalam mulut Louissia. wanita itu meminum air tersebut dengan rakus, seolah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

Belum  sampai setengah gelas air yang diminum Louissia, pria tersebut menarik kembali gelas  tersebut dan meletakkannya di atas meja kecil di samping nya dan ia mulai mendekatkan tangan nya ke tubuh wanita tersebut .Mengira akan disiksa kembali Ia menutup matanya dengan pasrah. Ternyata, pria tersebut sedang melepaskan ikatan tubuh Louissia dari kursi dan mengubah posisi ikatan tangan Louissia dari depan ke belakang, juga tak lupa mengikat kaki gadis itu. Louissia keliatan bingung akan perlakuan pria tersebut ia pun mencoba memecahkan suasana yang hening tersebut dengan mengangkat suara.

" Aa-aku sampai sekarang tidak mengerti apa alasanmu melakukan ini padaku, Ji-jika kau melakukan semua ini hanya karna menginginkan uang maka ayah ku bisa mem -"

 Belum selesai berbicara tiba-tiba pria tersebut menampar wanita itu  dengan sangat keras sehingga tubuh nya terpental ke dinding . Ia mendekati tubuh Louissia, membawa gelas berisi air yang sebelumnya telah diberikan. Dengan erat, ia menggenggam rambut belakang Louissia, memaksa wajahnya menghadap ke atas. Dengan sisa air di dalam gelas itu pria tersebut menuangkan air ke wajah Louissia.

"Sepertinya aku telah salah besar telah memberikan belas kasih padamu. Sungguh, buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Keangkuhan dan kesombonganmu persis seperti nya. Kalian adalah orang-orang yang mengira bahwa uang dapat memperbaiki segalanya. Aku akan memberikan contoh kepadanya bahwa uang tidak dapat menggantikan nyawa seseorang." Ucapnya sambil meremas gelas yang telah kosong ditangannya hingga pecah.

Pikiran Louissia ricuh dengan pertanyaan pertanyaan yg muncul kepadanya. "siapa yang sebenarnya di benci oleh pria ini apakah salah satu keluarganya?tapi siapa, siapa yang dimaksud oleh pria ini?tidak mungkin jika yang dia maksud adalah Aay-."

"Setelah ini, kita akan melakukan sesuatu yang sedikit berbeda." ucap pria itu, memotong kekacauan yang ada di kepala Louissia.

"Setiap kesalahan yang kau buat akan mendapatkan hukuman yang pantas," lanjut pria tersebut dengan nada yang penuh ancaman diiringi senyum sadisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun