Salahkan jika SBY menyetujui AHY sebagai menteri ? tentu bukan soal salah atau tidak salah tetapi inilah dinamika politik yang seringkali membuka  ruang pintu lebar-lebar pragmatisme politik  maka jelas perhitungannya  hanya pada  kalkulasi untuk kemenangan partai Demokrat dan pengamanan kursi empuk untuk AHY  dengan mengabaikan soal kalkulasi etis, dan fatsun politik dan restu SBY untuk AHY gabung dalam kabinet Jokowi semakin meyakinkan netizen bahwa SBY sedang memainkan peran politik pragmatis tidak sebagaimana yang selama ini diperlihatkan ke publik  bahkan semakin yakin lagi saat ketua fraksi  Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyatakan partainya bakal mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga masa pemerintahannya berakhir pernyataan ini muncul karena Demokrat resmi masuk ke pemerintahan dimana sang ketum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN). "Kami memiliki itikad kalau sudah mendukung, all in.
Dengan demikian jangan terlalu berharap lebih terhadap  nilai-nilai idiologi karena pada kenyataannya partai politik hanya akan menjalankan aksi sesungguhnya lebih didorong  oleh upaya untuk bertahan hidup dan kepentingan untuk terus berada dalam arus kekuasaan, dengan menggunakan cara-cara yang pragmatis dan bahkan rela melakukan "migrasi ideologi" atau perpindahan sikap ideologis sekalipun sebagaimana yang sering kita lihat selama ini. Pada akhirnya kita harus mengucapkan selamat atas pelantikan AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN). Wallahu A'lamu
Cileungsi, Ahad, 25 Februari 2024
Kreator: Inay Thea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H