Terpaksa Mencuri Telur Untuk Makan Ketiga Anaknya
Rasanya jika mendengar berita maling uang Negara alias korupsi sudah tidak mengagetkan lagi karena seringnya berita korupsi menghiasi layar kaca maupun media social korupsi yang dilakukan para pejabat.
Sebut saja misalkan  korupsi yang pernah menyeret  Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang kini divonis 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsidair 6 Juliari dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan menerima suap sebesar Rp 32,4 miliar dari para rekanan penyedia bantuan sosial (bansos) Covid-19 di kementerian Sosial.
Belum hilang dari ingatan muncul lagi berita korupsi yang dilakukan oleh mantan pegawai Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo. diduga Trisambodo diduga menerima uang lebih dari 90.000 dollar Amerika Serikat (AS) (setara Rp 1.326.141.000 atau Rp 1,3 miliar).
Tim penyidik KPK juga menetapkan Rafael Alun sebagai tindak pidana pencucian uang.19 Agu 2023, belu lagi kasus korupsi pernah menerpa Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham divonis 3 tahun penjara oleh majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi Jakarta 1.
Belum lagi kasus korupsi lainnya saking seringnya suguhan informasi  kasus korupsi yang menyeret para pejabat pada akhirnya mata dan telinga menjadi terbiasa alias sudah tidak aneh lagi  meski itu temasuk perbuatan merugikan Negara
Namun kali ini rasa kemnusiaan kita ditampar atas  kejadian pencurian yang dilakukan ibu Rumah Tangga berinisial PL  (44)  yang diamankan setelah kedapatan mencuri telur di sebuah minimarket di kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Pelaku  nekat mencuri telur hanya untuk makan ketiga anaknya tidak lebih. Mendapat laporan ini bhabinkamtibmas Kelurahan Jurang Mangu Barat, Aiptu Samsul Hairudin, langsung menuju lokasi kejadian.Â
Saat dilakukan interogasi pelaku dengan jujur mengatakan mencuri telur karena terpaksa  untuk memenuhi kebutuhan makanketiga anaknya  hari itu sebagaimana yang disampaikan  Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq saat dihubungi, Selasa (19/9/2023 atas latar belakang pencurian ini pada akhirnya pihak kepolisian  meminta dengan hormat pihak minimarket untuk tidak memperpanjang kasus ini cukup diselesaikan dengan cara damai dan kekeluargaan bukankah motif pencuriannya karena pertimbangan untuk menghidupi ketiga anaknya
Perbuatan terpaksa seorang ibu Rumah Tangga itu membuat mata kita terbelalak menyaksikan kejadian terlebih mendengar ungkapan  penyesalan sambil berurai air mata  membasahi pipi menetes perlahan dari kedua bola mata rasanya tak kuasa melihat saat pelaku  mengucapkan kata maaf  dengan tulus sambil berurai air mata pebuatan yang dilakukan karena terpaksa  bukan profesi sebagai pencuri   atas dasar ini  pihak Polisi pun menyadarinya bahkan membantu membayarkan telur yang diambil oleh pelaku bukankah kita ketahui bersama bahwa pelaku nekat mencuri lebih disebabkan karena terdesak kebutuhan sehari hariÂ
Kejadian ini mengingatkan pada kisah pencuri pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu, beberapa pembantu Hatib bin Abi Balta'ah ketahuan mencuri seekor unta milik pria asal Muzainah. Warga lantas membawa para pencuri itu kepada Khalifah Umar. Umar lantas mengetahui, mereka melakukan perbuatan buruk itu karena terpaksa. Umar lalu mengimbau Abdurrahman bin Hatib agar membayar dua kali lipat harga unta yang dimiliki orang Muzainah itu.Â
Dengan demikian, status unta tadi menjadi halal--yakni tak lagi sebagai barang curian. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat menjaga hak hidup manusia sehingga dalam kondisi darurat yang bisa menghantarkan pada kelaparan bahkan mungkin  kematian kondisi ini  seharusnya layak dibantu bukan menghakimi salah sebagaimana  Khalifah Umar menunjukkan bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab pada rakyatnya. Rasulullah SAW mengatakan, "Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." Aturan Islam jika diterapkan secara kaffah akan menjamin kehidupan setiap warganya.
Semoga kejadian yang menimpa Ibu rumah tangga di Tanggerang Selatan menjadi pembelajaran bagi kita semua betapa menumbuhkan sikap saling peduli antar sesama perlu dipupuk kembali sebagaimana yang dicontohkan pihak kepolisian setempat yang memilih menyelesaikan kasus ini secara damai atas pertimbangan kemanusiaan adalah sebuah ajakan bagi kita semua  untuk senantiasa mengembangkan kawasan-kawasan kebaikan diamanapun berada .  Wallahu A'lamu
Sabtu, 23 September 2023
Kreator: Inay thea Cileungsi Kab. Bogor
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI