"Jangan Lengah"
Belajar dari Ibu Leli  KSM Arjuna Desa Wanaherang -- Kabupaten Bogor
Â
Keterampilan akan selalu berjalan lurus dengan tekad sebagai kunci kesuksesan. Selanjutnya dibutuhkan juga akan kemauan keras dan niat yang kuat untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usaha adanya kemauan yang kuat untuk bekerja tanpa henti. Sekalipun mengalami kegagalan, hambatan, kesulitan di sepanjang jalan Kunci kesuksesan dalam mengelola usaha dijalani dengan waktu yang tidak sebentar karena mustahil diraih secara instan.Â
Dibutuhkan tekad kuat agar tidak mudah menyerah bahkan ketika kunci kesuksesan membawa pada sukses sesungguhnya maka tekad dan kemauan harus tetap dirawat tidak boleh luntur. Inilah yang terjadi pada  Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Arjuna yang beranggotakan 5 orang sebagai pemanfaat pinjaman bergulir dari Program PPMK KOTAKU Desa Wanaherang yang saat itu BKM dan UPK berupaya untuk mendapatkan pemanfaat program yang harus tepat guna dan tepat sasaran.
Tentu saja KSM ini dijamin sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan program, namun dalam perjalanannya usaha yang dikelola masing-masing anggota KSM tentu ada naik turun terlebih pasca terjadinya Covid sebagai sebuah dinamika dalam mengelola usaha KSM. Namun tidak bagi salah satu anggota KSM Arjuna sebut saja Ibu Leli yang pada awal pengajuan pinjaman bergulir sebesar lima juta Rupiah adalah untuk menjalankan usaha aneka kripik Singkong, Bayam, Peyek, Pangsit, tempe  dan pisang.Â
Bermodalkan pinjaman uang bergulir dari UPK-BKM menghasilkan produksi  aneka kripik meskipun pada awalnya hanya menggunakan alat manual pinjam istilah ibu leli alat gesrot tentu saja dengan alat manual ini produk yang dihasilkan tidak terlalu banyak sehingga berdampak terhadap pemenuhan permintaan pasar
Dengan kondisi ini Ibu Leli tidak tinggal diam karena sudah tidak mungkin memimjam dana dari UPK-BKM Wanaherang melebihi dari pagu yang ditentukan program pada harus  ada keberanian dari Ibu Leli dan tentu saja mendapatkan dukungan penuh dari UPK-BKM Wanaherang yang digawangi bapak Asman yang selalu mensupport penuh supaya KSM binaannya mendapatkan pinjaman dari BRI. Dengan demikian, KSM Arjuna sebagai binaan UPK BKM menjadi telah naik kelas menjadi UMKM artinya sudah saatnya levelnya naik  bermitra dengan lembaga ekonomi yang ada atau melalui BRI setempat yang pada akhirnya usaha yang dikelola ibu Leli mendapatkan kepercayaan dari pihak BRI dengan pinjaman perdana sebesar 100 juta yang dipergunakan untuk membeli alat-alat moderndan keperluan lainnya  sehingga bisa menghasikan volume produksi yang lebih banyak dan dipastikan dapat memenuhi pangsa pasar yang perluasan pasarnya  menjangkau wilayah Jakarta, Cileungsi, Cicadas, Cibinong, Nagrak, dan bahkan sampai wilayah Depok.
Tentu dengan permintaan makin banyak maka ibu Lely tidak bisa mengerjakannya sendiri pada akhirnya harus merekrut karyawan 3 orang yang berasala dari keluarga terdekat sungguh capaian anggota KSM Arjuna yang luar biasa diraih oleh Ibu Leli tetapi mungkin tidak bisa dilihat  hanya pada saat sekarang jika menengok kebelakang cukup berdarah darah ibu Leli menjalankan usaha aneka kripik dengan dinamika yang dilaluinya penuh dengan lika liku, rintangan dan tantangan semua dilalui dengan penuh kesabaran, ketekunan, dan yang pasti selalu merawat semangat pada diri maupun karyawannya yang pada akhirnya bisa seperti ini menyulap ruangan rumahnya  menjadi galeri aneka kripik
Ibu Leli melanjutkan bahwa hal yang sangat ia perhatikan  adalah  bagaimana merawat hubungan baik dengan para pelanggan supaya tidak kecewa seorang pengusaha produk apapun  tidak boleh lengah dengan membuangwaktu mubadzir tanpa ada kontribusi terhadap hasil produk sekali saja kita lengah dalam menepati janji terhadap pelanggan otomatis akan menurunkan kredibilitas usahanya bukankah dengan disiplin akan  membentuk karakter pribadi seseorang untuk bekerja secara sistem dan mematuhi peraturan yang berlaku terbiasa dengan disiplin, maka kita tidak akan mudah menunda-nunda pekerjaan Ini sangat penting untuk menjaga nama baik  usaha aneka kripik dan jika sudah terbiasa disiplin, otomatis manajemen waktu sangat dijaga  mungkin kita bisa membeli apapun tapi tidak dengan waktu.Â
Jadi, kesuksesan yang kita raih sangat ditentukan dengan apa yang kita kerjakan saat ini dan bukankah memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan adalah juga merupakan bagian dari ibadah social  sebaliknya mengecewakan pelanggan akan menimbulkan kekecewaan maka harus menjaga "trust" antara saya dan para pelanggan, bahkan  termasuk komunikasi dengan BKM Wanaherang  meskipun usaha kami sudah bermitra dengan BRI bukan berarti putus kordinasi, komunikasi dengan BKM yang saya anggap sebagai pembimbing dalam menjalankan usaha aneka keripik  ini dan kami tidak ingin menjadi kacang yang lupa kulitnya karena bagaimanapun usaha keripik ini berawal dari pinjaman bergulir BKM Wanaherang bahkan bapak Asman sebagai kordinator BKM tidak segan-segan selalu memberikan masukan untuk perbaikan usaha keripik kedepan , begitu juga dengan anggota KSM lainnya kami masih melakukan komunikasi dan silaturahmi harapannya anggota KSM Arjuna memiliki spirit yang sama dalam mengelola usahanya.  Wallahu A'lamu
Kreator Inay Thea Cileungsi Bogor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H