Dion adalah seorang pemuda berusia 27 tahun yang tampan dan berbakat. Ia bekerja sebagai desainer grafis di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Kehidupannya penuh warna sejak bertemu dengan Siska, gadis cantik berusia 25 tahun yang penuh semangat dan ceria. Mereka bertemu di sebuah acara seni lima tahun lalu, dan sejak itu, kisah cinta mereka bersemi indah.
Siska adalah seorang guru TK yang sangat menyukai anak-anak. Ia selalu membawa keceriaan di mana pun ia berada. Hubungan mereka berjalan harmonis, penuh dengan tawa dan kebahagiaan. Mereka sering pergi berlibur bersama, merayakan ulang tahun, dan menikmati makan malam romantis. Segala sesuatu tampak sempurna.
Namun, di balik kebahagiaan itu, ada satu hal yang selalu membuat Dion khawatir: ibu Siska. Ibu Lita adalah seorang wanita yang anggun dan berwibawa. Meski usianya sudah mencapai 45 tahun, kecantikannya tetap memukau. Ibu Lita adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki jaringan toko pakaian di berbagai kota. Hubungan Dion dengan Ibu Lita selalu baik, meski terkadang ada ketegangan kecil karena perbedaan pandangan.
Suatu hari, ketika Dion sedang menikmati kopi di sebuah kafe dekat kantornya, ia bertemu dengan Ibu Lita. Mereka berbincang-bincang sebentar, lalu Ibu Lita mengundangnya untuk makan malam di rumahnya. Dion merasa ini kesempatan baik untuk lebih dekat dengan keluarga Siska, jadi ia menerima undangan itu.
Makan malam itu berlangsung hangat dan penuh canda tawa. Dion merasa nyaman di sekitar Ibu Lita. Mereka berbincang tentang banyak hal, mulai dari pekerjaan hingga hobi. Ibu Lita bercerita tentang kehidupannya yang penuh tantangan sebagai seorang ibu tunggal dan pengusaha. Dion sangat mengagumi ketangguhan dan kecerdasan Ibu Lita.
Seiring berjalannya waktu, Dion dan Ibu Lita semakin sering berinteraksi. Ibu Lita sering mengundang Dion untuk makan siang atau sekadar ngobrol di rumahnya. Dion merasa ada sesuatu yang aneh, tapi ia tidak bisa menjelaskan perasaannya. Hubungannya dengan Siska tetap berjalan baik, namun perasaannya terhadap Ibu Lita mulai berubah.
Suatu malam, saat Dion dan Ibu Lita sedang berbincang di teras rumah, Ibu Lita tiba-tiba mengungkapkan perasaannya.
"Dion, aku tahu ini mungkin terdengar aneh, tapi aku merasa ada sesuatu yang spesial antara kita," kata Ibu Lita dengan suara lembut namun tegas.
Dion terkejut, tidak tahu harus berkata apa. "Bu, saya... saya tidak tahu harus berkata apa. Ini semua begitu membingungkan."
Ibu Lita tersenyum. "Aku mengerti, Dion. Aku hanya ingin kau tahu apa yang aku rasakan. Aku tidak berharap apapun darimu. Aku hanya ingin jujur."