Mohon tunggu...
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI
INASTIANING DYAS DAHANA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis yang berfikir Obyektif dan realitis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Seri Petualangan Hans: Kisah Sebuah Sarung

29 Juni 2024   12:07 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://superlive.id/superadventure/artikel/wilderness/ternyata-laki-laki-nggak-bisa-lepas-dari-petualangan

Ani tersipu dan tersenyum, ini yang dia harapkan juga dari Hans.  "Sama-sama, Hans. Aku senang bisa membantu."

Setiap kali Hans harus mengembalikan atau mengambil sarung, ia selalu mencoba memainkan trik agar bisa melakukan sesuatu dan Ani-pun selalu memberikan kesempatan. Suatu hari, setelah praktek sholat selesai, Hans kembali ke rumah Ani untuk mengembalikan sarung.

"Terima kasih, An.., untuk sarungnya. Aku jadi bisa ikut praktek sholat," kata Hans dengan senyum lebar.

"Sama-sama, Hans. Aku senang kamu akhirnya ikut," jawab Ani.

Hans melihat ke dalam rumah dan berpikir untuk memanfaatkan kesempatan lagi. "Ani, boleh aku masuk sebentar? Aku haus sekali."

Ani mengangguk dan membiarkan Hans masuk. "Tentu, Hans. Tunggu sebentar, aku ambilkan minum."

Saat Ani pergi ke dapur, Hans duduk di ruang tamu dan melihat-lihat sekitar. Ia mencoba memanfaatkan kesempatan yang ada. Ani -pu sebenarnya pasrah dan mengharapkan Hans melakukan sesuatu kepadanya, tapi Hans kelihatannya tak berani dan canggung.

Suatu hari, Hans memutuskan untuk bisa dengan Ani. "Ani, aku sebenarnya ...." Kata Hans sambil mendekat ke Ani, mencoba mencium Ani.

Ani tersipu dan dan pasrah karena apa yang dia harapkan akan segera diwujudkan oleh Hans.

Belum sempat bibir Hans nempel di pipi Ani, tiba-tiba bunyi klakson dan suara Vespa terdengar dari luar pertanda Bapak ani pulang minta dibukakan pintu pagar.

" Yeahhh....gagal deh, gerutu Hans, dan Anipun segera lari keluar membuka pintu pagar buat bapaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun