Mohon tunggu...
Fariana Nur Santi
Fariana Nur Santi Mohon Tunggu... -

I'm Only Happ If My Parent Always Make Me Laught

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajadah yang Kusut

13 Agustus 2012   07:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ramadhan Yang penuh Berkah

Orang Berombong-rombong Mengumpulkan Pahala dan Amal Ibadah

Berdesakan Demi Melaksanakan Ibadah

Di Masjid, Musholla , Dimanapun.....

Di Sebuah Masjid.....

Terlihat Sosok Seorang Kakek Yang Tua Rentan

Selama Ramadhan Dari tahun ke Tahun....

Ia  Tak Pernah Meninggalkan Ibadah Sholatnya....

Disaat Ia Melakukan Ibadah Sholat tarawih.....

Ia Terkejut ......

Mendengar Perkataan Seorang Bocah...

Bocah Yang Tengah Asyik Mengobrol Dengan Temannya...

Dengan Suara Pelan, Ia Berkata

Apa Yang Kakek Itu Kenakan!

Sajadah Yang Terlihat Kusam,Jelek, Kusut,dan Tak Layak Pakai Bagiku

Ia Begitu Miskin, Hingga Tak Dapat Membeli Sebuah Sajadah!

Bertubi-tubi Ia Lotarkan Perkataan Yang Sakit Di hati

Begitu Asyik Mengocehnya ,Hingga Tidak perduli...

Orang Yang Ia Jelek-jelekkan ...

Mendengar Perkataannya  atau tidak...

Disaat Sujud terakhir....

Dengan Cukup Lantangnya, Si Bocah Berkata...

Kakek Yang Tidak Punya Iman!

Dengan Sajadah Kusutnya Itu...!

Apa Yang Bisa Ia Berikan Kepada Allah SWT?

Terngiang Dipikiran Kakek Tua...

Dengan Hati Yang Resah.....

Tak Kuat Untuk Bangkit Dari Sujudnya....

Untuk Menahan Tangis Yang tak kuat Ia Bebani..

Tanpa Disadari Si Bocah....

Orang-Orang sekelilingnya...

Yang MendengarPerkataannya.....!

Menatap dan Siap Luangkan Amarah Mereka....

Seorang Pemuda Yang Siap dengan Amarah ...

ingin Sekali Memberi Pelajaran pada Si Bocah..

Tapi, Layaknya Seorang Malaikat

Seseorang  mendatangi Pemuda dan Memeluknya

Sosok Wajah yang Tak Kasat Mata...

Terhalang Oleh Sajadah Kusut..

Ia Menaruh Di Atas Kepalanya...

Tak Disangka Ia adalah Kakek...

Kakek Tua Itu Berbicara Beberapa patah Kata....

Ia membisikkannya Ke Pemuda Tersebut...

Tanpa Didengar Oleh Orang Disekelilingnya...

Kakek Berkata...

Nak, Kakek Yang tua Rentan Ini...

Mungkin Sebentar Lagi  Menerima Ajalnya..

Kakek Memang Tepukul Akan Perkataan Anak Muda Itu

Tapi, Biarlah Allah SWT Yang Membalasnya...

Kakek Miskin! Hingga tak Mampu Membeli Sajadah..

Sejadah Ini Memang Jelek, Kusam,dan  Tak Layak Pakai!

Tapi, Dengan Sajadah Kusut Inilah..

Kakek masih Bisa Melakukan Ibadah Sholat Sampai Sekarang..


Terjadilah Banjir Air Mata...

Air Mata Yang tak Lagi Bisa Dibendung...

Menangislah Si Kakek dan Pemuda Itu..

Pemuda Yang Merupakan Anak Kandung Sang Kakek...

Setelah mengucap Kata-Kata terakhir...

Sang Kakek Merasakan Ajalnya Sudah Dekat..

Sang Kakek berkata Kepada Anaknya....

"Jangan Sampai Kamu Dikendalikan Oleh Amarahmu,Kamulah Yang Pegang kendali..."

Dan Ia  Meninggal Dalam Pelukan Anaknya...

Setelah Kejadian Tersebut....

Si Bocah Yang Sudah Terlanjur Larut Akan Keegoisannya...

Semakin Larut ,Semakin Ia tak Dapat mengendalikan...

Si Bocah Pun Meninggal Dengan Bunuh Diri....





Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun