Saudara-saudari yang dirahmati senantiasa oleh Allah,
Al-walaa atau loyalitas ini memiliki kedudukan yang penting dalam muatan ajaran agama Islam. Beberapa diantaranya yaitu;
- Al-Walaa merupakan bagian penting dari Syahadat
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
yang artinya, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah." Saat mengucapkan kalimat syahadat dan menetapkan "Tidak ada Tuhan Selain Allah" berarti seorang Muslim harus berserah diri hanya kepada Allah. Marah dan bencinya hanya karena Allah dan seorang muslim harus memberikan dedikasi serta loyalitas hanya kepada Allah semata. Sebagaimana dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am ayat 162, yang berbunyi;
( قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ١٦٢ ( الانعام/6: 162
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."
- Bagian dari ikatan iman yang kuat
Mengapa demikian? Karena jika seseorang sudah memegang penuh rasa kepercayaannya, rasa cintanya dan bencinya pada sesuatu dengan alasan semuanya hanya karena Allah semata. Hal itu merupakan tanda orang tersebut sudah memiliki ikatan iman yang kuat. Karena menggantungkan semuanya hanya kepada Allah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi yang berbunyi;
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ
"Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah." (HR.At-Tirmidzi).
Dari segi makna dan juga arti loyalitas, lalu bagaimana cara seorang muslim menerapkan loyalitas dalam Islam di kehidupannya?
Saudara-saudari yang dirahmati oleh Allah,