Mohon tunggu...
inasa afiani
inasa afiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pola Komunikasi dalam Konflik Keluarga dan Strategi Penyelesaiannya

15 Januari 2024   07:17 Diperbarui: 16 Januari 2024   21:16 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


1. Gaya Komunikasi:

a. Gaya agresif, gaya seorang Individu yang selalu membela hak-hak dia sendiri, merasa superior, dan suka melanggar hak orang lain, dan selalu mengabaikan perasaan orang lain. Gaya agresif bisa menimbulkan konflik dalam keluarga, seperti anggota keluarga mungkin menggunakan bahasa kasar, menyerang, atau mengkritik satu sama lain.

b. Gaya pasif, gaya seseorang yang cenderung menilai orang lain selalu benar dan lebih penting daripada diri sendiri. Gaya pasif yang dapat menimbulkan dalam konflik keluarga, seperti beberapa anggota keluarga mungkin enggan untuk menyampaikan perasaan atau pendapat mereka, sehingga konflik dapat berkembang tanpa resolusi.


2. Pola Komunikasi dalam Keadaan Emosional
Kurangnya kemampuan dalam mengelola emosi membuat anggota keluarga berkomunikasi tinggi saat emosi, seperti meledak-ledak ketika berbicara.


3. Penyelesaian terhadap Konflik
Ketika ada masalah beberapa anggota keluarga justru meninggalkan konflik tanpa penyelesaian.


4. Kurangnya Tingkat Keterbukaan
‘
Beberapa anggota keluarga cenderung memilih untuk tetap diam yang membuat komunikasi terhambat dan pemahaman terhadap pandangan dan perasaan satu sama lain.

Strategi Penyelesaian Konflik dalam Keluarga


1. Respek

Artinya komunikasi itu harus diawali dengan menghargai. Orang tua yang melakukan komunikasi dengan anak dan diawali dengan adanya respek maka akan terjalan komunikasi dengan baik dan menghasilkan sesuatu sesuai harapan dari orang tua itu sendiri.


2. Jelas
Dalam menyampaikan pesan itu harus jelas sehingga dapat dimengerti makna dari yang dikomunikasikan dan harus terbuka dan transparansi baik dari anak itu sendiri maupun dari orang tua.


3. Empati
Yaitu kemampuan menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain .Seperti orang tua tidak menuntut anak lebih dari kemampuan anak itu sendiri.


4. Rendah hati
Dalam berkomunikasi harus saling menghargai, lemah lembut, tidak sombong dan penuh pengendalian diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun