Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Terkadang Lupa, Sudah Menulis Apa Saja

14 September 2024   11:18 Diperbarui: 14 September 2024   11:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, sebagai penulis amatir  terkadang saya lupa, tema atau judul apa saja yang sudah saya tulis. Sesungguhnya banyak hal/ide yang berpendar dan melayang-layang dalam benak untuk dituangkan dalam tulisan, tetapi karena waktu dan keadaan pada akhirnya ide yang melayang-layang dalam pikiran tadi malah hilang entah kemana tertiup dan tertutup dengan padatnya pekerjaan yang harus pula segera diselesaikan.

Ini sekedar catatan buat diri saya sendiri, sebuah auto kritik, sebuah refleksi yang saya peroleh setelah bercermin. Bagaimana agar saya bisa mengalokasikan sedikit waktu dan kesempatan untuk menulis sampai selesai dan/atau menyimpan ide yang belum tertulis agar tetap ada dan tersimpan rapi dalam memori sehingga ketika suatu saat ada kesempatan, tinggal mengunduh data yang tersimpan dalam memori.

Sesungguhnya saya mempunyai cukup banyak bahan untuk saya tuliskan, terkait aktifitas yang saya sukai seperti misalnya traveling tipis-tipis di kota-kota sekitar atau bahkan dalam kota sendiri. Atau aktifitas dari pekerjaan yang di dalamnya banyak sekali romantika, dinamika hubungan antara bos dengan anak buah, juga hubungan antar teman kerja.

Beberapa hal yang akan saya lakukan untuk menjaga ide dan materi yang ada akan tetap tersimpan rapi dan selalu siap untuk dilakukan finishing/dituangkan dalam tulisan jika waktu dan kesempatan memungkinkan adalah :

1.  Buat buku catatan

Mencatat dalam buku kecil setiap aktifitas menarik yang dilakukan dengan minimal infomasi yang nanti bakal dikembangkan adalah 5W+1 H, yaitu tentang who, what, when, where, why dan how terkait aktifitas tersebut. Tentu hanya poin-poinnya saja dituliskan, untuk nanti bisa dikembangkan dalam kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf dan selesai dalam sebuah tulisan. Sebab jika hanya tersimpan dalam otak/pikiran, meskipun tadinya sudah jelas tergambar, lama-lama dengan banyaknya aktifitas dan pemikiran baru jadi tertutup sampai terlupakan, apa  yang harus ditulis atau diceritakan dalam tulisan.

2. Buat folder foto

Dokumen berupa foto juga penting untuk diarsipkan secara baik agar pada saat menulis tidak lagi mencari-cari file yang terkadang membutuhkan waktu terlalu lama. Bahkan sering terjadi pada diri saya karena pertama kali ketika mau nulis muncul tanda + insert image, malah terlalu lama memikirkan image/gambar mana yang cocok untuk isi tulisan yang baru akan ditulis. Terlalu lama mencari gambar baik itu browsing dulu, maupun mencari file milik pribadi yang telah tersimpan dalam laptop. Alhasil waktu habis hanya untuk mencari gambar yang sesuai dan ketika sudah ketemu mood menulis terkadang sudah berkurang. Payah memang diri ini hehe... Oleh karena itu penting menyiapkan bahan dokumentasi/gambar dari awal, sesaat setelah kita beraktifitas dan terpikir, "ini kayaknya menarik buat ditampilakn sebagai pelengkap tulisan"

3. Bikin target pribadi

Kalau ASN harus membuat Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di awal tahun dan harus diinput realisasinya setiap bulan, sudah saatnya sepertinya saya bikin SKP (Sasaran Kinerja Penulisan), berapa tulisan yang harus saya hasilkan dalam setahun dan tentu saja harus dilakukan monitoring dan evaluasi sendiri, sudah berapa tercapai, sesuai target atau tidak, dst. 

4. Bikin penghargaan buat diri sendiri

Aneh banget ya sepertinya, ngapain juga bikin penghargaan buat diri sendiri. Tapi kayaknya layak dicoba lho... Lha kalo bukan diri sendiri siapa lagi? Belum tentu orang lain menghargai karya kita, wong memang karya kita masih segitu-gitunya, belum layak disebut sebuah karya bahkan. Oleh karena itu ketika kita telah mencapai target sesuai SKP rasanya bisa tuh ngasih penghargaan buat diri sendiri. Apa penghargaannya? Nggak usah terlalu muluk, misalnya karena saya sebagai ibu rumah tangga ya cukup bikin nasi kuning hari itu. Nanti anak-anak dan suami akan bertanya, "Ada acara apa kok bikin nasi kuning?" Akan saya jawab, "Syukuran, mama pecah telor bulan ini, bisa nulis rutin seminggu sekali di Kompasiana selama 2 bulan berturut-turut." Hehe..penghargaan nggak harus mahal, yang penting sebagai penanda saja, sebagai penyemangat diri sendiri saja. 

Demikian ya..untuk diriku sendiri, tolong dibaca kembali kalimat-kalimat di atas. Ikuti tips dan trikmu sendiri. Jaga semangat dan konsistensi. Aku tahu, kamu sesungguhnya bisa menyisihkan sedikit waktu untuk menulis, jika kamu bisa menghentikan kebiasaan scrolling medsos setelah pulang kerja terlalu lama. Boleh melihat dan baca medsos, tapi jangan kelamaanlah. Yuks....semangat!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun