4. Kebutuhan tersier
Berwisata merupakan kebutuhan tersier yang sepertinya layak untuk dipenuhi, sebab tak baik pelit pada diri sendiri. Oleh karena itu, saat ada kesempatan berlibur, saat anak-anak liburan sekolah atau libur lebaran, mengunjungi destinasi wisata untuk healing itu penting. Toh berwisata juga tak harus mahal, tak harus mewah, tak harus ke tempat viral yang jatuh-jatuhnya berbiaya selangit.Â
Sesuaikan dengan kondisi dompet agar setelah liburan tak bikin lemes. Yang dekat dengan rumah, yang tiket masuknya murah, yang tempatnya indah. Yang penting adalah kebersamaan yang dilalui, bonding yang bisa diperoleh dan kenangan manis yang akan diingat nanti di kemudian hari.
5. Hemat tapi tidak pelit
Hemat bukan berarti pelit atau kikir. Oleh karena itu meskipun hidup sederhana, sebagai seorang muslim wajib mengeluarkan zakat, Â infaq serta sedekah. Setiap hari Jum'at meskipun tak seberapa membagi nasi dan lauknya kepada para dhuafa, yang membutuhkan uluran tangan kita. Dengan berbagi, hidup terasa lebih berarti. Yakinlah bahwa Allah akan mengganti dengan kebaikan-kebaikan dan rizki yang kita terima.
6. Bersyukur
Lho, apa hubungannya bersyukur dengan gaya hidup sederhana? Ya karena dengan bersyukur kita dapat menjalani gaya hidup sederhana dengan gembira. Bersyukur dan terima dengan ikhlas kondisi kita. Misalnya bersyukur meskipun gaji kecil, tapi kan ada gaji, daripada mereka yang tidak punya penghasilan tetap.Â
Bersyukur meskipun baju atau tas tidak bermerk, tetapi masih bisa beli dan berfungsi. Demikian seterusnya, selalu ada hal-hal yang bisa disyukuri dalam setiap peristiwa yang terjadi. Dan bersyukurlah, maka akan ditambahkan nikmat sama Allah.
Demikian beberapa hal yang saya lakukan untuk frugal living, yang boleh dikatakan tidak terlalu sulit buat saya, sebab ya itu tadi, karena tak ada duit berlebih untuk bermewah-mewah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H