Pantai Kejawanan terletak di Kota Cirebon sisi utara atau di jalur pantura Jawa. Pada awalnya pantai Kejawanan belumlah dikelola secara profesional sebagai kawasan wisata, tetapi lebih kepada fungsinya yaitu sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang dikelola oleh Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pada tahun 2020 saat pandemi melanda, pengelola melakukan revitalisasi pantai. Semula kondisi pantai Kejawanan terkesan kumuh dan kotor sebab banyak lapak/kios dengan bangunan bambu seadanya berdiri sepanjang pantai. Pantainyapun cenderung tidak berpasir, garis pantai yang berbatasan langsung dengan daratan berupa bebatuan atau pasir berlempung. Namun demikian, ada saja pengunjung yang datang untuk berwisata, sebab ada mitos bahwa mandi air laut Kejawanan dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit, misalnya gatal-gatal, batuk menahun, asma dan lain-lain. Dan tentu saja belum ada fasilitas yang memadai untuk para wisatawan.
Setelah direvitalisasi pantai Kejawanan menjelma berwajah cantik, fresh, bersih dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang  memadai. Untuk kebersihan pantai, pengelola menyediakan bukan hanya tempat sampah yang cukup banyak tetapi juga terdapat semacam keranjang sampah  yang khusus untuk menampung sampah anorganik yang bisa didaur ulang.
Fasilitas yang disediakan di pantai Kejawanan sangatlah memadai, mulai dari parkir kendaraan (masih dalam tahap penyelesaian, namun sudah bisa dipergunakan), toilet, mushola, ruang informasi dan P3K, sarana/taman bermain anak, perahu karet atau perahu nelayan jika ingin menikmati pemandangan ke tengah laut, food court serta penjaga pantai.
Jika ingin bermain pasir, pengunjung harus menyeberangi jembatan kayu terlebih dahulu. Berhenti sejenak di jembatan kayu untuk sekedar berswafoto atau menikmati pemadangan pantai di utara dan selatan merupakan salah satu pilihan jika tidak ingin berbasah-basah dengan air laut.
Pengunjung yang ingin bermain pasir pantai dan berbasah-basahan, dapat menyeberangi jembatan sampai ujungnya dan sampailah kepada pasir pantai yang lembut.
Dan jika pengunjung hanya ingin menghirup udara pantai, menikmati pemadangan sunrise atau sunset sambil ngobrol, ngopi atau ngemil, cukup bersantai  duduk-duduk manis, baik di area food court ataupun di dekat pantai di bawah pohon bakau agar terasa lebih eksotis. Lebih menyenangkan lagi, saat membayar kopi dan cemilan yang dimakan tidak membuat kantong kering, sangat terjangkau, sebab memang makanan yang disajikan juga sederhana.
Berlibur tidak harus jauh, berwisata tak harus yang mahal dan spekta. Yang penting bergembira bersama keluarga,  yang penting healing untuk meningkatkan bonding, di manapun destinasinya tak mengapa. Berlibur juga harus menyesuaikan dana, tak perlu memaksakan diri ke tujuan wisata bergengsi hanya demi status  pribadi dan like yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H