Jangan terlalu serius artinya, jangan terlalu dalam memendam rasa cinta yang sendu mendayu-dayu, sehingga ketika ada masalah sedikit saja dengan pacarnya langsung runtuh semangat hidupnya. Tidak boleh seperti itu.Â
Masih banyak cinta yang lain, paling tidak cintanya mama, ayah dan saudara-saudara akan tetap tercurah apapun yang terjadi. Cinta ya cinta tapi jangan begitu-begitu amatlah, "Ngono yo ngono ning ojo ngono"Â demikian kalau orang Jawa bilang. Tapi alhamdulillah ternyata sampai hari ini hubungan mereka berdua masih terjalin meskipun kuliahnya beda kota.
Yang harus diseriusi adalah masa depan, meraih cita-cita dan impian. Menjadi pelajar dan mahasiswa yang sholeh, yang pintar dan berprestasi, sehingga lulus dengan nilai memuaskan, dan bisa mengaktualisasikan diri dalam dunia kerja sesuai ekspektasi. Jadi jangan sampai pacaran malah  menjadi penyebab gagalnya cita-cita. Hal itu tidak boleh terjadi!
3. Jodoh tak kan lari kemana
Proses pernikahan kami orang tuanya sering saya jadikan contoh, betapa orang jika memang sudah jodohnya ya pasti akan ketemu dan bahagia. Proses perkenalan dan masa pacaran kami tidak lama, namun karena sudah jodoh ternyata semuanya rasanya mudah dan alhamdulillah sampai hari ini kami merasa bahagia menikmati hidup dengan segala keadaan yang ada.Â
Jadi saya katakan tak perlu terlalu risau, tak perlu dibuat susah yang banget jika ada masalah dengan pacarnya. Jalani saja mencintai dan menyayangi, menjalin hubungan dengan niat baik, dilakukan dengan baik, berdo'a agar kelak jadi jodohnya dan selebihnya serahkan pada Allah, karena Dialah yang maha mengatur segalanya. Jika harus putus pasti akan diberikan gantinya, yang lebih baik. Insya Allah.
4. Berdo'a kepada Allah dan menanamkan nilai-nilai keimanan
Upaya spiritual harus selalu diupayakan, sebab do'a orang tua terutama ibu sangatlah mustajab. Mendo'akan anak, mohon kepada Allah agar  selalu melindungi, menjaga hati, sikap dan perilaku anak, di manapun, kapanpun. Mohon kepada Allah agar anak diberikan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual.
Kepada anak, tanamkan nilai-nilai keimanan, pembiasaan yang baik dan disiplin dalam melaksanakan ibadah sholat agar terhindar dari perbuatan yang tercela.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H