(foto dokpri)
Minggu siang ini aku membuka Kompasiana dan aku lihat terakhir kali aku menulis adalah tanggal 2 Juli 2022, artinya itu sudah 3 bulan yang lalu! Saya masih ingat, salah satu target yang ingin aku lakukan  di tahun 2022 adalah menulis secara rutin, entah sebulan sekali, 2 minggu sekali atau bahkan seminggu sekali. Rasanya target yang sangat realistis, tapi entah kenapa tidak juga terealisasi.
Sebagai pegawai pemerintah yang bekerja full time 5 hari atau 40 jam seminggu, saya ingin menggunakan waktu di akhir pekan untuk menulis, selama 1-2 jam saja! Tetapi mengapa itu pun tak tercapai?
Kalau boleh saya merefleksi diri, mencari kesalahan dan kelemahan diri, sebagai bahan perbaikan juga untuk diri sendiri, agar setelah ini benar-benar bisa menghasilkan tulisan (padahal hanya menghasilkan tulisan lho ya..., bukan tulisan yang keren, bukan karya yang hebat, bukan pula mengejar highlight atau headline), sekedar tulisan untuk menumpahkan pikiran dan perasaan.
Baiklah, mari kita mulai, "Mengapa saya tidak bisa konsisten menulis secara berkala di Kompasiana? dan apa atau bagaimana solusinya?"
1. Terlalu banyak tugas kantor
Sebagai pegawai terkadang banyak tugas yang tidak bisa diselesaikan di kantor, sehingga terpaksa dibawa pulang untuk diselesaikan di rumah mengingat tenggat waktu penyelesaian pekerjaan yang mendesak.
Solusinya : upayakan seminimal mungkin membawa pulang pekerjaan, kecuali pekerjaan atau tugas yang benar-benar harus selesai hari Senin. Â Manfaatkan waktu di kantor secara efektif dengan tidak banyak ngobrol dengan teman, tidak terlalu banyak mengambil waktu ishoma,memanfaatkan waktu di sela-sela jadwal rapat yang terkadang lebih lama waktu untuk menunggu daripada kegiatan rapatnya sendiri.
2. Akhir pekan terlena dengan membuka medsos
Pesona medsos memang luar biasa buat saya, hanya melihat-lihat status, update situasi temen, melihat kontent tematik atau sekedar scroll melihat-lihat dunia maya, dapat membuat terlena. Waktu berlalu begitu cepat tanpa terasa.
Solusinya : setelah bangun pagi di akhir pekan, harus menyembunyikan gawai (walaupun terasa sedikit ekstrim, apa boleh buat?). Tidak perlu ada pembenaran, mau lihat kabar keluarga besar dulu di group, barangkali ada kabar penting, dll.
3. Kurangi bermalas-malasan di akhir pekan
Nah...ini juga penyakit yang sulit dihilangkan. Karena merasa seminggu full bekerja, jadi seperti ada alasan pembenar di akhir pekan dipakai hanya untuk bersantai bermalas-malasan dengan menonton TV, bermain gawai, atau sekedar tiduran yang lama-lama beneran tertidur.
Solusinya : katakan pada diri sendiri "kamu boleh bermalas-malasan setelah menulis sebuah artikel". Harus disiplin waktu, mengingatkan diri sendiri dengan tegas.
4. Kurang bahan untuk menulis.
Terkadang sudah membuka laptop, sudah ada ide yang berpendar-pendar di otak, namun tidak juga bisa memulai mengetikkan sebuah huruf pun! Entah karena kurang fokus atau karena kurang bahan untuk di tulis. Yang ada di otak terbatas, jadilah akhirnya laptop justru mengembara kembali ke medsos!
Solusi : harus lebih banyak lagi membaca, membaca dan membaca, sebab menulis dan membaca itu ibarat aku dan kamu...eh, iya maksudnya saling melengkapi. Dengan membaca tentu akan memperkaya khasanah pengetahuan kita. Membaca ini tidak terbatas hanya pada buku, bisa juga membaca situasi, keadaan di sekitar kita dan dari situlah kemudian kita bisa menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Pasti masih banyak hal yang membuat saya tidak konsisten dalam menulis, tapi pembenahan cukup dari empat hal di atas saja dulu. Karena kalau terlalu banyak kelemahan dan solusi, malah sudah membuat malas duluan.
Namun demikian, jika berkenan saya meminta saran pendapat dari pembaca (kalau ada yang baca hehe...), apabila punya pengalaman dan saran yang kira-kira dapat saya lakukan, dimohon dengan segala rasa sayang dan hormat, dipersilahkan tulis di kolom komentar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI