3. Kurangi bermalas-malasan di akhir pekan
Nah...ini juga penyakit yang sulit dihilangkan. Karena merasa seminggu full bekerja, jadi seperti ada alasan pembenar di akhir pekan dipakai hanya untuk bersantai bermalas-malasan dengan menonton TV, bermain gawai, atau sekedar tiduran yang lama-lama beneran tertidur.
Solusinya : katakan pada diri sendiri "kamu boleh bermalas-malasan setelah menulis sebuah artikel". Harus disiplin waktu, mengingatkan diri sendiri dengan tegas.
4. Kurang bahan untuk menulis.
Terkadang sudah membuka laptop, sudah ada ide yang berpendar-pendar di otak, namun tidak juga bisa memulai mengetikkan sebuah huruf pun! Entah karena kurang fokus atau karena kurang bahan untuk di tulis. Yang ada di otak terbatas, jadilah akhirnya laptop justru mengembara kembali ke medsos!
Solusi : harus lebih banyak lagi membaca, membaca dan membaca, sebab menulis dan membaca itu ibarat aku dan kamu...eh, iya maksudnya saling melengkapi. Dengan membaca tentu akan memperkaya khasanah pengetahuan kita. Membaca ini tidak terbatas hanya pada buku, bisa juga membaca situasi, keadaan di sekitar kita dan dari situlah kemudian kita bisa menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Pasti masih banyak hal yang membuat saya tidak konsisten dalam menulis, tapi pembenahan cukup dari empat hal di atas saja dulu. Karena kalau terlalu banyak kelemahan dan solusi, malah sudah membuat malas duluan.
Namun demikian, jika berkenan saya meminta saran pendapat dari pembaca (kalau ada yang baca hehe...), apabila punya pengalaman dan saran yang kira-kira dapat saya lakukan, dimohon dengan segala rasa sayang dan hormat, dipersilahkan tulis di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H