Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berhaji, Sebelum Usia 50 Tahun

18 Februari 2020   00:48 Diperbarui: 18 Februari 2020   00:58 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat teman-teman menambah aset baru seperti rumah kedua atau mobil kedua (untuk suami istri) saya cukupkan satu saja dulu tak perlu yang kedua karena belum membutuhkannya (duitnya juga tidak ada hehe...). 

Saat anak-anak SMA rata-rata dibelikan motor sport baru orang tuanya, anak saya cukup memakai motor vespa ayahnya (dan untungnya mereka justru bangga karena 'lain dari yang lain' dan dikenal sebagai satu-satunya anak SMA di sekolahnya yang pake vespa PX 150 Exclusive). 

Saat teman-teman membeli baju, tas, sepatu, hijab dan aneka pernak-pernik bermerk yang mahal di butik, saya cukup belanja kebutuhan tersebut di toserba atau pasar tradisional, dan tak perlu merk keren toh fungsinya sama yang penting nyaman dipakai. 

Ya...intinya saya yang  pada dasarnya memang tidak suka kemewahan (kan gak ada uang buat bermewah-mewah hehe...) menjalani hidup secara sederhana saja, sak madya, yang penting masih bisa menikmati hidup, masih bisa ngajak makan di luar anak-anak saat moment-moment penting seperti ulang tahun misalnya, masih bisa jalan-jalan tipis-tipis ke kota-kota sekitar yang deket. 

Dan mulailah saya menabung untuk berhaji di tahun 2008,  tentu di tabungan haji yang tak ada ATMnya, agar tidak menggoda iman. Dan pada bulan Desember 2011 alhamdulillah....tabungan saya sudah cukup untuk membayar pendaftaran haji di Kantor Departemen Agama yaitu Rp25 juta dan saya memperoleh porsi haji dengan rencana keberangkatan tahun 2019. Tabungan haji tetap saya lanjutkan, agar cukup saat harus pelunasan untuk keberangkatan nanti. 

Dan alhamdulillah....tahun 2019 yang baru lalu, saya bersama suami diberi kesempatan Allah untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci, di usia : 48 tahun! Artinya target pribadi saya tercapai dan alhamdulillah....berkat kasih sayangNYA kami berdua dapat melaksanakan ibadah haji, baik rukun, wajib dan sunahnya dengan lancar, sehat dari berangkat sampai pulang kembali ke tanah air.

Saya termasuk calon jamaah haji yang beruntung, sebab antrian dari saat pendaftaran yaitu tahun 2011 sampai dengan saat keberangkatan yaitu tahun 2019, hanya perlu waktu 8 tahun. 

Semakin lama antrian ibadah haji semakin panjang, seperti  seorang teman yang mendaftar baru-baru ini, awal tahun 2020 ini, mendapat antrian di tahun 2036 atau saat dia berusia 60 tahun.

Oleh karena itu, sebaiknya menabung haji sejak dini jika menginginkan berhaji masih di usia produktif. Bahkan untuk saat ini, saat anak-anak masih kecil pun sebaiknya sudah dipersiapkan untuk biaya haji, di samping biaya pendidikan. Hal ini mengingat antrian yang sudah mencapai 10-20 tahun lebih, tergantung daerahnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun