Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kesalahan yang Sama

18 Oktober 2023   10:58 Diperbarui: 18 Oktober 2023   11:15 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Oleh karena itu setiap hari kita harus belajar. Belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dan juga belajar untuk memaafkan kesalahan yang terulang lagi dan lagi tersebut. Kita memang tak bisa mendikte Tuhan untuk membuat setiap orang yang berinteraksi dengan kita harus baik dan tanpa sebuah kesalahan. Tetapi kita bisa meminta pada-Nya untuk menjadikan diri kita sabar, pemaaf, dan juga ikhlas menerimanya. 

Dan pada kehidupan ini terdapat kesenangan dan kemudahan yang beriringan dengan kesedihan dan kesulitan. Beberapa hari ini saya tengah berbahagia sebab kekasih saya sedikit demi sedikit telah percaya kepada saya sebagai tempat untuk dia bercerita. Begitu juga dengan saya sedikit demi sedikit telah mampu bersabar dan tidak menghakiminya saat bercerita. 

Namun kebahagiaan itu sekejap sirna karena sebuah kesalahan yang kami lakukan. Barangkali ini maksud yang disampaikan Tuhan, bahwa berbahagialah dan bersedihlah secukupnya. Jangan berlebihan. 

Kami sama-sama melakukan kesalahan. Kekasih saya kembali mengulangi kesalahan dengan berbohong, dan saya kembali mengulangi kesalahan menjadi pribadi yang egois. Tiba-tiba pergi tanpa meninggalkan sebuah pesan. 

Saya disini bukan ingin membela diri atau mencari pembenaran. Saya hanya ingin menuangkan apa saja yang saya rasakan. Tentu saja apa yang saya sampaikan ini akan berbeda dari sudut pandang kekasih saya.

Sayang, Kamu mungkin akan bosan dengan kalimat ini. Katakanlah apapun yang kau rasakan. Jangan pernah sembunyikan dari saya. Dan jangan berbohong. Kita akan jalani bersama-sama rintangannya juga kebahagiaannya. 

Saya selalu meminta hal itu padamu. Tetapi sekali saja kamu melakukan kesalahan, saya pasti langsung merasa sedih dan sakit hati. Apakah kamu tahu apa yang saya rasakan kemarin? Ketika saya bertanya kepadamu mengapa berbohong, dan kau malah menjawabnya dengan "lagi jagongan iki lho". Apakah saya telah melakukan kesalahan dengan menggangu kekhusyukanmu berbincang dengan orang lain? 

Bahkan saat saya memutuskan untuk pulang kerumah, kau tidak mengetahui. Hingga saya berada dirumah setengah jam berlalu, kau baru menyadari ketiadaan saya disana. Sakit, kecewa semuanya bercampur jadi satu. Saya tak masalah jika memang kau tak mau menjalani ini bersama lagi. Tetapi mbok ya bilang. Jangan tiba-tiba berubah. 

Seperti permintaan yang kita berdua sepakati beberapa waktu lalu. Saya meminta kau menyampaikan apapun, dan kau meminta saya bersabar. Sebenarnya dalam beberapa waktu terakhir ini kau telah mampu melakukannya. Namun sering kali juga kau lupa. Dan saya juga lupa bahwa kau adalah manusia yang memiliki keterbatasan. Kau bisa melakukan kesalahan dan melupakan saya saat tengah asyik dengan kegiatanmu. 

Soal kasus yang kemarin, seharusnya kau bisa mengatakan kepada saya bahwa kau sedang berbincang serius dengan kolega seperti yang pernah kau lakukan sebelumnya. Seharusnya juga kemarin saya tak langsung pergi dengan dalih agar ingin tenang. Tetapi memang saya sengaja memilih pergi karena jika saya tetap berada disana, kau tetap mengacuhkan saya. Dan itu membuat saya semakin sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun