Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyya 99
Inamu Dzakiyya 99 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mindfullness
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Kopi & Puisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Push Parenting, Memenuhi Ekspektasi Orangtua

20 Maret 2022   16:51 Diperbarui: 20 Maret 2022   17:18 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang tuntutan yang diberikan orang tua kepada anak perlu di pertanyakan lagi. "Hanya" demi kepentingan anak ? atau "Kepentingan" orang tua yang terselubung di dalamnya. Tentu tidak ada orang tua yang ingin anak-anaknya tertekan dan tidak menikmati masa usia bermainnya, tetapi tanpa sadar sebenarnya Push Parenting, banyak orang tua yang di sadarai atau pun tanpa di sadari telah mengambil hak keceriaan masa kanak-kanak anak mereka.

Adapun mengapa Push parenting di katakana tidak efektif, yang pertama ialah karena :

  • Menciptakan Anak yang dekat dengan Stress dan Depresi

Pola asuh sejak kecil tentu sangat berpengaruh pada kehidupan dewasa seorang anak, beberapa waktu lalu, mendapati teman yang merasa bahwa hidupnya memang di dalam tekanan Ayahnya. Ia harus mau mengikuti apa yang ayahnya ajarkan. Jika tidak, hal ini akan berdampak pada "Anggapan bukan anaknya lagi". Sehingga hal tersebut membuat ia takut dan cemas untuk tindakan yang ia ambil, sehingga ia membutuhkan validasi atau ersetujuan dari ayahnya.

 Ironisnya juga, hal ini bukan hanya ia alami sendiri, kakaknya sebelumnya juga pernah mengalami hal serupa dengannya.Dari hal di atas tampak, bahwa terdapat anak yang selalu berusaha menyenangkan hati orang tua mereka dengan mengikuti semua kemauan dan anjuran orang tua.

  • Mementingkan Prestasi dan Mengabaikan Kepribadian

Push Parenting menekakan anak harus mendapatkan sesuatu yang sempurna, misalnya ia harus berprestasi terus, dengan demikian gambaran "prestasi" akan memberikan efek kepada si anak akan memperoleh pekerjaan yang baik atau pun supaya dapat di katakana bahwa ia berhasil dalam hidup. 

Selain itu Salah satu aspek positif dari kepribadian yang terabaikan dari push parenting adalah kemandirian. Karena orang tua yang terlihat ingin selalu mau terlibat dalam pengambilan keputusan anak, mengatur segala kehidupan anaknya, sehingga hal tersebut tidak memberikan ruang untuk anak berfikir dan memberikan pendapat sesuai sudut pandangnya.

Anak juga manusia yang memiliki hak untuk berbicara dan mengemukakan pendapat atau keinginannya apa yang menjadi kesenangannya . anak-anak juga butuh untuk di dengarkan dan di mengerti, melalui hal tersebut bahwa mereka di terima. Hal ini sebuah esensi supaya anak juga memiliki penghargaan diri (self-esteemIiI) dari orang tua maupun lingkungan terdekatnya.

  • Kehilangan Waktu yang bermakna dalam keluarga

Salah satu konsekuensi dari pola pengasuhan ini ialah waktu anak yang di haruskan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan supaya memperoleh prestasi yang banyak dalam berbagai bidang,

Penelitian di Universitas of Michigan (1998) menunjukkan bahwa waktu bebas anak-anak yang berada di bawah 13 tahun berkurang sebanyak 16 % dalam satu generasi, yaitu dari 63 jam menjadi 51 jam  seminggu. Mungkin hal yang dapat kita lihat bahwa kebanyakan orang tua, prestasi anak mereka jauh lebih penting daripada bincang-bincang santai di sekitar meja makan ndan di depan televisi, atau sekedar bersantai di atas tempat tidur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun