Selain video yang berlenggak lenggok di sosial media yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam, tidak sedikit pula video sarkasme baik itu wanita maupun pria yang beredar. Didalamnya terdapat kata kata yang kurang pantas untuk diucapkan. Melihat hal itu, diperlukannya pengetahuan mengenai prinsip komunikasi yang dianjurkan dalam agama islam. Antara lain yaitu: qulan ma'rufa, tentunya kasus di atas sangat bertentangan dengan salah satu prinsip komunikasi yang satu ini. Karna qulan ma'rufa memiliki arti yaitu ucapan yang baik. Yang mana pada beberapa video yang beredar di aplikasi tiktok merupakan video yang mengandung unsur sarkasme yang tidak patut dipertontonkan kepada masyarakat luas.
Menurut data dari Microsoft, dalam laporan tahunannya mengukur bahwa tingkat kesopanan pengguna internet atau netizien di berbagai negara termasuk Indonesia dalam tajuk 2020 Digital Civility Index (DCI). Dari hasil penelitian tersebut, Microsoft menempatkan Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara paling tidak sopan di dunia maya se-Asia Tenggara. Hal itu membuktikan bahwa pengimplementasian dari qaulan masyura, Â yang mana ia memiki arti sebagai perkataan yang mudah dan pantas. Ketika kita bersosial media, hendaknya kita dapat lebih memperhatikan dan memfilter terkait perkataan apa saja yang akan kita ucapkan atau kita tulis, agar tidak menyinggung siapapun.
Berbicara soal prinsip komunikasi, berikut ada qaulan sadida yang memiliki arti perkataan yang benar. Â Dalam surat an-nisa :9 dijelaskan sebagai berikut:
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida --perkataan yang benar" (QS. An-Nisa:9)
Dalam Tafsir Al-Qurtubi dijelaskan, as-sadid yaitu perkataan yang bijaksana dan perkataan yang benar. Dalam beromunikasi (berbicara) hendaknya kita dapat menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual, atau hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
Selanjutnya ada qaulan baligha. Dalam Tafsir al-Maraghi diterangkan, Qoulan Balighan yaitu "perkataan yang bekasnya hendak kamu tanamkan di dalam jiwa mereka". Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka. sebagaimana yang diriwayatkan oleh ibnu muslim yaitu : "Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal (intelektualitas) mereka" ("khatibunnas 'ala qadri 'uquulihim) (HR Muslim).
Selanjutnya ada qaulan layyina yang berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati.
Dan prinsip komunikasi yang terakhir yaitu Qaulan Karima yang memiliki arti sebagai  perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama. perkataan yang mulia wajib dilakukan saat berbicara dengan kedua orangtua. Tentu kita dilarang membentak mereka atau mengucapkan kata-kata yang sekiranya menyakiti hati mereka.
Tidak ada manusia yang lepas dari sebuah proses komunikasi, maka dari itupentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri,dengan adanya kumonikasi yang baik, aktivitas manusia dapat berjalan dengan lancar. (Rohman, 2007: 1). Dengan beberapa prinsip komunikasi dalam islam seperti yang disebutkan di atas, telah menunjukan bahwa agama islam merupakan agama yang sempurna. Karna pada dasarnya, islam telah mengatur segala hal yang ada didunia ini agar memiliki pola yang baik. Dengan begitu, kita dapat mengimplementasikan ke 6 prinsip komunikasi ini khususnya dalam bersosial media. Agar semuanya kembali mengikuti garis yang telah disediakan oleh agama rahmatan lil alamiin yaitu agama islam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H