Mohon tunggu...
Ummul Banin
Ummul Banin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Teori Permintaan Uang dalam Islam menurut "Mazhab Mainstream"

8 Maret 2018   00:38 Diperbarui: 8 Maret 2018   00:40 3866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moneter secara bahasa berasal dari kata latin yaitu monetayang artinya uang. Sedangkan menurut istilah moneter adalah segala aktifitas yang berkaitan dengan arus keuangan, baik teori-teori tentang uang, pengelolaan, kebijakan, instrumen ataupun institusi yang menjadikan uang sebagai objek aktifitasnya. Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar.

Ekonomi moneter merupakan salah satu bidang yang dibahas dalam ekonomi islam. Ilmu moneter adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. P

embahasan dalam kajian moneter dalam bidang ekonomi diantaranya peranan dan fungsi uang, sistem moneter dan berpengaruh terhadap jumlah uang dan kredit, struktur serta fungsi bank, pengaruh uang dan kredit dalam prekonomian, stabilitas ekonomi, distribusi pendapatan, dan sebagainya.

Dalam Islam fungsi permintaan uang hanya dikenal dengan dua motif saja, yaitu motif transaksi dan berjaga-jaga. Karena motif yang mengarah pada spekulasi dilarang dalam islam, maka instrument moneter yang ada dihindarkan dari penggunaan variable yang akan mengarahkan kepada motif spekulasi. 

Keberadaan instrument pengganti suku bunga diarahkan penggunaannya terhadap uang yang memiliki tujuan yang berupa penting dan mendesak serta investasi yang produktif dan efisien walaupun ada persamaan dalam motif untuk memegang uang, namun penggunaan variable penjelas yang digunakan diantara ketiga mazhab adalah berbeda.

Permintaan Uang Mazhab Mainstream

Perbedaan baru yang terlihat antara mazhab yang pertama sampai yang ke tiga adalah bagaimana perilaku permintaan uang untuk motif berjaga-jaga dalam islam serta variable apa yang memengaruhi motif berjaga-jaga ini.

Landasan filosofis dari teori dasar permintaan uang ini adalah islam mengarahkan sumber-sumber daya yang ada agar dialokasikan secara maksimum dan efisien. Pelarangan hoarding money atau penimbunan kekayaan merupakan "kejahatan" penggunaan uang yang harus diperangi. Pengenaan pajak terhadap asset produktif yang menganggur merupakan strategi utama yang digunakan oleh mazhab ini.Dues of idle cashatau pajak atas asset produktif yang menganggur bertujuan untuk mengalokasikan setiap sumber dana yang ada pada kegiatan usaha produktif.

Penggunaan kebijakan ini akan berdampak pada pola permintaanuang untuk motif berjaga-jaga. Semakin tinggi pajak yang dikenakan terhadap asset produktif yang dianggurkan maka permintaan terhadap asset ini akan berkurang. 

Secara sederhana dapat dianalogikan sebagai berikut, ahmad memiliki kekayaan berupa tanah dan kemudian tanah tersebut hanya dibiarkan saja sehingga tidak ada nilai tambah dari kekayaannya, maka kebijakan yang dikenalkan terhadap Ahmad agar tanah tersebut memiliki nilai tambah adalah mendorong Ahmad untuk bersedia mengelola kekayaannya pada kegiatan yang produktif. Instrument yang digunakan adalah pajak terhadap pengangguran tanah tersebut. 

Sehingga ahmad akan terkena risiko pembayaran pajak apabila tanah miliknya tetap dianggurkan. Secara otomatis, permintaan uang mazhab mainxtream dapat dirumuskan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun