Dalam setiap unggahan, mari kita bertanya, “Apakah ini menghormati martabat anak?” Jika jawabannya meragukan, maka tradisi saling ajinang mengajarkan kita menahan diri. Karena sejatinya, menghormati anak adalah wujud nyata dari cinta kasih yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya kita.
Sebagaimana sesenggak (pepatah) Sasak menyatakan: Aiq meneng, tunjung tilah, empaq bau—air tetap jernih, bunga teratai tetap utuh, ikan tertangkap. Tindakan bijaksana akan mencapai keberhasilan tanpa merugikan siapa pun. Nilai ini menjadi refleksi nyata bagaimana kita dapat menjaga kehormatan anak di tengah tantangan era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI