Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Diet Mediterania: Memanfaatkan Kearifan Lokal, Mencipta Solusi Relevan

21 Januari 2025   08:33 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan sambal beberuk khas Lombok (sumber: kompas.id)

Penerapan Diet Mediterania selain membawa manfaat kesehatan, juga membuka peluang diversifikasi ekonomi di desa. Pola makan ini, yang menekankan konsumsi makanan segar, alami, dan bergizi, mendorong petani lokal mengembangkan produk bernilai tambah. Contohnya, VCO, kacang panggang berbumbu khas lokal, dan minuman herbal berbasis rempah-rempah dapat menjadi komoditas unggulan.

Produk-produk ini tidak hanya memiliki daya tarik di pasar lokal, tetapi juga berpotensi menembus pasar internasional dengan pengemasan dan pemasaran yang tepat. Pengembangan ekonomi berbasis Diet Mediterania menjadi peluang strategis memaksimalkan potensi sumber daya alam desa secara berkelanjutan.

Untuk memanfaatkan peluang ini, pelatihan dan akses teknologi sederhana menjadi kunci utama. Petani dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa perlu diberdayakan melalui pelatihan pembuatan produk olahan serta teknik pengemasan dan pemasaran modern.

Bantuan teknologi sederhana seperti alat ekstraksi minyak, oven pengering, atau mesin pengolah herbal dapat mempercepat produksi dan meningkatkan kualitas hasil. Melalui ekosistem ekonomi desa yang berlandaskan prinsip keberlanjutan, tidak hanya pendapatan masyarakat yang meningkat, tetapi juga tercipta lapangan kerja yang stabil dan inklusif bagi semua kelompok. 

Keberhasilan pengembangan ekonomi berbasis Diet Mediterania membutuhkan dukungan lintas sektor. Dasar regulasi yang mendukung sudah tersedia, seperti Permendesa PDT Nomor 2 Tahun 2024, yang memberikan panduan penggunaan Dana Desa Tahun 2025. Fokus regulasi ini antara lain ketahanan pangan, serta adaptasi perubahan iklim menuju desa ramah lingkungan.

Regulasi ini menjadi peluang bagi desa dalam merancang program tematik berbasis kesehatan yang mendukung prinsip Diet Mediterania. Misalnya, alokasi Dana Desa dapat diarahkan untuk pengembangan lahan pertanian organik, pembangunan fasilitas pengolahan produk lokal, atau promosi pola makan sehat melalui program desa digital.

Peran NGO dan akademisi juga penting dalam mendukung Diet Mediterania di desa. NGO mendanai pelatihan dan mendampingi praktik pertanian organik, sementara akademisi menyesuaikan prinsip diet ini dengan kondisi lokal melalui penelitian berbasis data, mendorong manfaat kesehatan dan ekonomi yang optimal.

Kerja sama pemerintah desa, lembaga kesehatan, NGO, dan akademisi penting untuk meningkatkan kesadaran pola makan sehat. Program penyuluhan, resep berbasis bahan lokal, dan kampanye media sosial dapat menarik perhatian generasi muda, menjadikan Diet Mediterania pilar gaya hidup sehat dan ekonomi desa berkelanjutan.

Desa tematik berbasis Diet Mediterania dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan daya saing global. Keberhasilan dimulai dengan komitmen menggali potensi lokal, menjadikannya kebanggaan bersama, dan melangkah secara terencana menuju masa depan yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun