Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mempercepat Denyut Transportasi Publik di NTB: Sebuah Harapan dari Pinggiran Desa

17 Januari 2025   14:05 Diperbarui: 17 Januari 2025   14:05 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di desa-desa sekitar Mandalika, momentum MotoGP bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan sistem transportasi umum yang lebih baik. Dengan arus wisatawan yang meningkat, transportasi publik yang efisien akan menjadi daya tarik tambahan bagi pariwisata NTB.

Akhirnya, keberhasilan transportasi publik di NTB tidak hanya ditentukan oleh kebijakan, tetapi juga oleh kolaborasi. Pemerintah, desa, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja bersama untuk menghidupkan kembali nadi transportasi publik. Dengan komitmen bersama, NTB tidak hanya akan mengatasi masalah mobilitas saat ini, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Transportasi publik bukan sekadar alat berpindah tempat, tetapi juga cerminan kemajuan sebuah daerah. Ketika NTB mampu menghadirkan layanan transportasi yang layak, nyaman, dan terjangkau, denyut kehidupan masyarakat, baik di kota maupun desa, akan semakin terasa.

Seperti halte-halte di Lombok yang sempat menjadi simbol harapan, transportasi publik di NTB juga bisa kembali menjadi kebanggaan semua. Dengan langkah nyata dari semua pihak, masa depan transportasi publik di NTB masih memiliki peluang untuk kembali hidup dan relevan. Salam Berdesa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun