Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Gampang Menulis Artikel Bagi Pendamping Desa

11 Januari 2025   08:25 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (sumber: Gambar oleh StockSnap dari Pixabay)

Menulis memang sangat sulit jika hanya dibayangkan. Tetapi setelah dicoba, ternyata menulis semudah berbicara. Jika persoalannya susah mengetik tulisan, bisa diawali dulu dengan merekam ide-ide yang ingin ditulis sekaligus dengan poin-poin pentingnya, menentukan masalah, dan solusi yang akan menjadi isinya.

Teknologi seperti voice-to-text di aplikasi WhatsApp bisa membantu proses ini. Setelahnya, sesuaikan redaksi dengan gaya penulisan yang mudah dibaca. Sesimpel itu? Iya, memang sesimpel itu. Cobalah! O ya, ada AI Meta di WhatsApp yang juga bisa membantu menulis dan diskusi.

Mengapa Pendamping Desa Perlu Menulis?

Menulis merupakan cara efektif mendokumentasikan pengalaman, ide, dan solusi. Bagi Pendamping Desa, menulis juga menjadi alat menyuarakan persoalan, masalah, maupun tantangan, serta keberhasilan di desa dampingan. Selain itu, menulis artikel memperkuat pemahaman mengenai isu-isu desa, seperti SDGs Desa.

Menulis bukan hanya media berbagi informasi, tetapi juga media untuk memotivasi orang lain. Misalnya, ketika dashboard SDGs Desa tidak berfungsi, banyak desa kecewa. Tetapi dari tantangan itu, Pendamping Desa dapat menggali cerita keberhasilan desa yang tetap bergerak maju tanpa mengandalkan dashboard tersebut.

Menurut Kepmen Desa PDTT Nomor 40 Tahun 2021, Pendamping Desa di semua jenjang harus melakukan sosialisasi mengenai SDGs Desa. Menulis adalah cara efektif memastikan komitmen sosialisasi ini tersampaikan dan dipahami oleh berbagai pihak.

1. Memulai Menulis Artikel

Langkah pertama adalah memilih topik yang menarik dan relevan. Topik bisa berasal dari kegiatan sehari-hari. Misalnya, bagaimana perjalanan menuju desa dampingan bisa mengungkapkan cerita unik dan inspiratif, yang nantinya dapat dikaitkan dengan salah satu tujuan SDGs Desa.

Rumus sederhana memulai menulis adalah menjawab pertanyaan dasar: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Jawaban dari pertanyaan ini akan menjadi kerangka artikel Anda.

Misalnya, Anda ingin menulis tentang perjalanan menuju desa dampingan. Tanyakan:

  • Apa itu desa dampingan?
  • Bagaimana perjalanan menuju desa dampingan, pertanyaan ini bisa dijawab dengan menggambarkan tantangan atau masalah saat perjalanan ke desa dampingan, misalnya kehabisan bensin, ban pecah, atau melewati jalan yang terjal, sementara kondisi akhir bulan, dan seterusnya.
  • Siapa saja atau apa saja yang ditemui dalam perjalanan tersebut? Misalnya, dalam perjalanan melihat para petani memanggul hasil panen dengan wajah lesu dan kusut, dan lain-lain.
  • Apa rencana kegiatan pendampingan hari itu (sesuai rencana atau tidak), dan kenapa desa tersebut perlu didampingi?
  • Mengapa langkah-langkah tertentu perlu diambil sebelum melakukan perjalanan? misalnya menyiapkan regulasi, bekal, menemui seseorang, dan lain-lain
  • Hasil apa yang ditemui selama dan setelah perjalanan? Misalnya, selama perjalanan senyum ramah warga desa, perjalanan macet karena ada dumtruck yang terperosok di jalan desa yang belum diperkeras, dan lain-lain. Kemudian, apa saja hasil setelah perjalanan? misalnya, disambut hangat perangkat desa, ditawari kopi, dan lain-lain. Bisa juga ditulis sebaliknya.

2. Mencari dan Mengolah Data Desa

Data adalah inti dari tulisan yang kuat. Sebagai Pendamping Desa, Anda memiliki akses langsung ke berbagai sumber data.

Sumber Resmi. Gunakan data dari dashboard SDGs Desa, misalnya panjang jalan, jumlah warga di sepanjnag jalan yang dilalui, jumlah warga yang bekerja pada sektor pertanian, dan lain-lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun