Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malam Tahun Baru Hari Apa?

30 Desember 2024   15:38 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun baru merupakan perayaan awal tahun dalam kalender Gregorian (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Misalnya, bagaimana jika malam Tahun Baru dijadikan waktu untuk membahas 18 fokus program Dana Desa yang akan datang? Bagaimana jika refleksi ini diintegrasikan dengan pendekatan budaya yang sudah ada?

Pendekatan berbasis budaya dalam memaknai malam Tahun Baru adalah salah satu jalan keluar yang potensial. Sebagai contoh, dalam tradisi masyarakat Sasak di Lombok, malam-malam penting sering kali diisi dengan kegiatan keagamaan seperti doa bersama atau pengajian.

Sebagai pendamping desa, masyarakat desa bisa didorong menggabungkan tradisi ini dengan perencanaan desa yang lebih strategis. Seperti yang dikatakan oleh Clifford Geertz dalam “The Interpretation of Cultures” (1973), budaya adalah jembatan yang dapat menghubungkan nilai-nilai tradisional dengan kebutuhan modern.

Namun, mengubah persepsi masyarakat tidaklah mudah. Dibutuhkan kerja sama antara pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, tokoh adat, hingga generasi muda. Dalam banyak kasus, generasi muda sering kali menjadi motor penggerak perubahan.

Malam Tahun Baru, dalam perspektif pendamping desa, bukan sekadar momen pergantian kalender. Ia adalah simbol dari peluang yang bisa dimanfaatkan atau disia-siakan. Pergantian tahun adalah saat yang tepat untuk merancang strategi baru dalam pembangunan desa, tetapi juga waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama ini.

Akhirnya, malam Tahun Baru akan tetap menjadi hari apa pun yang ditentukan oleh kalender. Namun, bagi masyarakat desa dan para pendampingnya, pertanyaan yang lebih penting adalah: “Apa yang akan dilakukan untuk membuat tahun yang baru menjadi lebih baik?”

Jawaban atas pertanyaan ini, tentu saja, terletak pada seberapa besar kemampuan memanfaatkan waktu dan peluang yang ada. Karena pada akhirnya, hari dalam seminggu tidak sepenting makna yang diberi pada setiap detiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun