Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghirup Napas Kehidupan Lewat Slow Living di Desa

20 Desember 2024   13:53 Diperbarui: 25 Desember 2024   15:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: Gambar oleh Arek Socha dari Pixabay)

Bagi mereka yang penasaran dengan gaya hidup ini, desa-desa terdekat bisa menjadi tempat belajar dan bereksperimen. Tidak perlu perubahan besar-besaran dalam hidup. Mulailah dengan mengunjungi desa, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan mencoba aktivitas yang mereka lakukan. Pelajaran-pelajaran kecil dari kehidupan desa dapat diadaptasi ke kehidupan sehari-hari di kota.

Seperti yang pernah disampaikan Mahatma Gandhi, “Ada lebih banyak kehidupan di desa kecil daripada di kota besar.” Kutipan ini mengingatkan kita bahwa desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga ladang inspirasi dan sumber kebijaksanaan.

Slow living di desa bukanlah sekadar ide, melainkan sebuah perjalanan menyatu kembali dengan esensi kehidupan. Desa menyimpan pelajaran berharga tentang bagaimana menjalani hari-hari dengan kesadaran, makna, dan kedamaian yang mendalam. Cobalah meluangkan waktu merasakan ritme hidup yang lambat di desa, dan temukan keseimbangan baru dalam hidup Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun