Dengan menggagas kurikulum SDGs Desa, kita tidak hanya berupaya menyelesaikan persoalan teknis dalam penginputan data dasar, tetapi juga membangun pondasi yang lebih kokoh untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Kurikulum ini menjadi jembatan antara perencanaan strategis di tingkat pusat dengan implementasi di tingkat lokal.
Lebih dari itu, kurikulum ini juga menjadi alat untuk memberdayakan desa sebagai aktor utama dalam pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan dari atas. Dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada solusi, diharapkan SDGs Desa dapat benar-benar menjadi motor penggerak bagi perubahan yang lebih baik, khususnya di NTB dan di seluruh Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI