Setiap Hari Sumpah Pemuda, saya teringat kembali pada semangat para pendahulu yang ingin menjadikan Indonesia lebih maju dan mandiri. Semangat yang mereka tanamkan, tidak hanya mencari pengakuan tetapi benar-benar berkarya untuk negeri, adalah sesuatu yang coba saya bawa dalam kehidupan sehari-hari. Usia saya mungkin tak lagi muda, tapi semangat belajar, berkontribusi, dan memberikan makna tetap menyala. Saya berharap semakin banyak pemuda yang tidak hanya melihat desa sebagai tempat tinggal sementara, tetapi sebagai bagian penting dari masa depan mereka. Desa bukan sekadar latar belakang atau tempat singgah, tetapi bagian dari peradaban yang harus kita bangun bersama.
Menjadi Pendamping Desa bukanlah sekadar mencari nafkah, ini adalah bentuk panggilan hati mengabdi, menciptakan perubahan, dan menjadi bagian dari sejarah dalam membangun Indonesia dari akar rumput. Jika kita percaya bahwa masa depan Indonesia dapat dimulai dari desa, suatu saat nanti kita akan melihat bangsa ini menjadi lebih mandiri, adil, dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H