Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Beryn, lahir di Pulau Seribu Masjid, saat ini mengabdi pada desa sebagai TPP BPSDM Kementerian Desa dengan posisi sebagai TAPM Kabupaten. Sebelumnya, ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beryn memiliki minat pada isu sosial, budaya, dan filsafat Islam. Saat kuliah, Beryn pernah mencoba berbagai aktivitas umumnya seperti berorganisasi, bermain musik, hingga mendaki gunung, meskipun begitu satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya adalah menikmati secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eh, Ngapain Jadi Pendamping Desa? Takut Nganggur ya

29 Oktober 2024   00:19 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap Hari Sumpah Pemuda, saya teringat kembali pada semangat para pendahulu yang ingin menjadikan Indonesia lebih maju dan mandiri. Semangat yang mereka tanamkan, tidak hanya mencari pengakuan tetapi benar-benar berkarya untuk negeri, adalah sesuatu yang coba saya bawa dalam kehidupan sehari-hari. Usia saya mungkin tak lagi muda, tapi semangat belajar, berkontribusi, dan memberikan makna tetap menyala. Saya berharap semakin banyak pemuda yang tidak hanya melihat desa sebagai tempat tinggal sementara, tetapi sebagai bagian penting dari masa depan mereka. Desa bukan sekadar latar belakang atau tempat singgah, tetapi bagian dari peradaban yang harus kita bangun bersama.

Menjadi Pendamping Desa bukanlah sekadar mencari nafkah, ini adalah bentuk panggilan hati mengabdi, menciptakan perubahan, dan menjadi bagian dari sejarah dalam membangun Indonesia dari akar rumput. Jika kita percaya bahwa masa depan Indonesia dapat dimulai dari desa, suatu saat nanti kita akan melihat bangsa ini menjadi lebih mandiri, adil, dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun