Dengan hadirnya Menteri Desa yang baru, masyarakat desa di seluruh Indonesia menyambut harapan baru untuk perubahan yang lebih baik.
Dalam konteks pembangunan yang inklusif, prinsip dakwah kemanusiaan dapat menjadi pedoman dalam merumuskan inovasi pendampingan desa. Ini merupakan pendekatan yang berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan solidaritas, serta menjadikan kebermanfaatan bagi sesama sebagai tujuan utama.
Salah satu program yang patut dicontoh adalah “Makan Siang Gratis” yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini bukan sekadar memberikan makanan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Mari kita eksplorasi bagaimana prinsip dakwah kemanusiaan dapat diimplementasikan dalam konteks pendampingan desa yang lebih holistik.
Pembangunan Partisipatif: Penghimpun Suara Masyarakat
Pembangunan partisipatif adalah landasan penting guna memastikan setiap program pembangunan dapat memenuhi kebutuhan nyata masyarakat. Dalam konteks program Makan Siang Gratis, keterlibatan masyarakat desa sangat diperlukan.
Forum musyawarah desa dijadikan ajang mendiskusikan kebutuhan makanan dan gizi di kalangan anak-anak dan masyarakat umum. Dengan mendengarkan suara mereka, program ini dapat diadaptasi sesuai dengan tradisi, budaya, dan kebutuhan spesifik desa.
Selain itu, masyarakat dapat dilibatkan dalam pengelolaan program ini, seperti penyediaan bahan makanan. Misalnya, petani lokal diberdayakan dalam menyediakan sayuran dan bahan pangan lain yang dibutuhkan. Dengan cara ini, masyarakat selain sebagai penerima manfaat, juga sebagai aktor utama dalam pembangunan.
Pengembangan Ekonomi Desa: Pemberdayaan Melalui BUMDes
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan elemen kunci dalam pengembangan ekonomi desa. Dalam konteks program Makan Siang Gratis, BUMDes berperan menyediakan bahan makanan yang sehat dan berkualitas.
Dengan mendorong kolaborasi antara BUMDes dan petani lokal, akan tercipta rantai pasokan berkelanjutan. Pelatihan mengenai teknik pertanian yang ramah lingkungan dan pengelolaan usaha juga dapat diberikan kepada para petani, sehingga mereka menjadi penyedia bahan makanan sekaligus memahami nilai ekonominya.
Inisiatif ini sejalan dengan prinsip dakwah kemanusiaan, di mana pengembangan ekonomi diharapkan memberdayakan masyarakat menjadi mandiri dan berdaya saing. Melalui BUMDes, masyarakat terlibat dalam kegiatan ekonomi yang produktif dan meningkatkan pendapatan mereka, sekaligus memenuhi kebutuhan program Makan Siang Gratis.
Integrasi SDGs Desa: Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Mengintegrasikan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam setiap program desa sangat penting guna menciptakan keberlanjutan. Dalam hal ini, SDGs Desa ke-2 “Desa Tanpa Kelaparan” dan SDGs Desa ke-3 “Desa Sehat dan Sejahtera” harus menjadi fokus utama.