Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Beryn, lahir di Pulau Seribu Masjid, saat ini mengabdi pada desa sebagai TPP BPSDM Kementerian Desa dengan posisi sebagai TAPM Kabupaten. Sebelumnya, ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beryn memiliki minat pada isu sosial, budaya, dan filsafat Islam. Saat kuliah, Beryn pernah mencoba berbagai aktivitas umumnya seperti berorganisasi, bermain musik, hingga mendaki gunung, meskipun begitu satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya adalah menikmati secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Menghadapi Oknum Inspektorat yang Suka Ngeyel Nyalahin Pendamping

9 Oktober 2024   22:14 Diperbarui: 10 Oktober 2024   06:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bing.com/images/

Sepertinya sebagian besar pendamping desa pernah merasakan momen-momen 'epik' saat disalah-salahin oleh oknum inspektorat. Dibilang tidak profesional lah, perencanaan desa amburadul karena pendamping kurang sigap lah, dan tuduhan-tuduhan seru lainnya. 

Padahal, kita udah jungkir balik, banting tulang, bahkan mungkin ngopi sambil rapat desa tengah malam, tapi ya tetap aja kita yang kena semprit. Ada-ada aja, kan? Udah biasa, bro! Tapi, di balik itu semua, sebagai pendamping desa, kita tahu bahwa pekerjaan kita bukan sekadar soal mengawasi atau menyelesaikan semua masalah desa. Tetap santai, tetap profesional.

Jadi, begini ceritanya. Kita lagi asyik mendampingi desa, bantu-bantu kepala desa dan perangkatnya biar perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pembangunan desa rapi jali. Tiba-tiba, datanglah oknum Inspektorat. Eh, alih-alih diskusi asyik, malah langsung nyalahin. Katanya, karena kita enggak profesional, desa jadi kacau balau. Hmm... santai, bro! Jangan keburu baper. Di sini ada tips buat kita semua menghadapi oknum inspektorat yang ngeyel.

Ingat: Tugasmu Bukan Tukang Sulap, Bro!

Oknum Inspektorat kadang lupa kalau kita bukan Tukang Sulap yang tinggal jentikkan jari, terus semua dokumen desa tiba-tiba selesai, tertata rapi, langsung masuk ke sistem. Tugasmu itu fasilitator alias bantu-bantu. 

Pendamping itu kayak asisten chef, bukan chef utamanya. Yang masak ya tetap chef-nya: kepala desa dan perangkatnya. Jadi, kalau ada masalah di dapur, enggak bisa dong cuma nyalahin asisten.

Kalimat ampuh: “Maaf Pak/Bu, kami kan cuma mendampingi, ibarat kata nih, saya cuma asisten chef, yang pegang panci kepala desa.”

Siapkan Bukti: DRPmu Jangan Sampai Ketelen Kucing!

Sebelum oknum inspektorat datang nyari-nyari kesalahan, kita harus sudah siap dengan jurus DRP Sakti! Siapin laporan kegiatan pendampingan (DRP) yang udah kita kerjakan. Fasilitasi Musdes? Cek. 

Pendampingan RPJMDes, RKPDes, APBDes? Cek. Semua catat! Jangan lupa, foto-fotoan biar enggak cuma katanya. Biar pas mereka mulai ngeyel, kita tinggal sodorin DRP. Jleb!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun