Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Beryn, lahir di Pulau Seribu Masjid, saat ini mengabdi pada desa sebagai TPP BPSDM Kementerian Desa dengan posisi sebagai TAPM Kabupaten. Sebelumnya, ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beryn memiliki minat pada isu sosial, budaya, dan filsafat Islam. Saat kuliah, Beryn pernah mencoba berbagai aktivitas umumnya seperti berorganisasi, bermain musik, hingga mendaki gunung, meskipun begitu satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya adalah menikmati secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendamping Desa; Faaina Satadzhabun? "Menubuat" Nasib Paska Pelantikan Presiden Terpilih

3 Oktober 2024   11:28 Diperbarui: 4 Oktober 2024   09:32 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju Masa Depan yang Tak Pasti; Sebuah Simpulan?

Nasib Pendamping Desa di bawah pemerintahan Prabowo Subianto akan sangat bergantung pada arah kebijakan yang diambil terkait pembangunan desa dan SDGs Desa. Di satu sisi, peran pendamping dalam implementasi SDGs Desa sangat penting dan tak tergantikan, namun di sisi lain, mereka bisa menjadi korban dari dinamika politik dan evaluasi kebijakan baru.

Pendamping Desa harus siap menghadapi perubahan besar yang mungkin terjadi, baik dalam hal tugas dan peran, maupun dalam dinamika politik yang membayangi posisi mereka. Kebijakan pemerintah baru berpotensi merombak struktur pendampingan yang ada, sehingga penting bagi para pendamping untuk tetap fleksibel dan siap beradaptasi dengan kebutuhan pembangunan desa yang lebih produktif dan mandiri.

Maka, pertanyaan besar tetap mengemuka: faaina satadzhabun -- ke mana kalian akan pergi? Apakah Pendamping Desa akan terus menjadi pilar pembangunan desa atau justru akan terpinggirkan oleh kebijakan yang lebih efisien dan berorientasi pada hasil? Wallahu a'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun