“Bukan hanya anak saya yang sehat, tapi hati saya juga jadi lebih tenang. Wirid ini mengajarkan saya untuk selalu percaya bahwa Allah selalu punya rencana terbaik untuk kita, meski di awal kita mungkin tidak mengerti,” jelasnya dengan mata yang berbinar-binar.
Harapan dan Pesan untuk Orang Lain
Ketika ditanya apa harapannya ke depan, Inaq Imah berharap anaknya, Adzkar, bisa tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak baik. Ia juga berharap agar wirid ini bisa membawa berkah bagi lebih banyak orang.
“Saya berharap agar lebih banyak orang yang tahu tentang keberkahan dari Adzkarul Mu’minin. Ini bukan hanya soal dzikir, tapi soal keyakinan bahwa dengan doa yang tulus dan ikhlas, Allah akan memberi jalan terbaik,” katanya dengan penuh harapan.
Inaq Imah menutup pembicaraan kami dengan pesan untuk semua ibu di luar sana yang mungkin sedang berjuang seperti dirinya dulu.
“Jangan pernah putus asa. Selalu percaya bahwa doa adalah senjata paling ampuh. Apa yang kita alami adalah ujian, dan dengan dzikir serta tawakal, insyaAllah semuanya akan membaik.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H